Masuki Musim Tanam I, Petani Rembang Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

Rembang, Rembangnews.comMemasuki Musim Tanam (MT) I, petani Kabupaten Rembang diimbau waspada cuaca ekstrem.

Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz mengatakan bahwa cuaca ekstrem tahun ini diperkirakan masih terjadi seperti tahun sebelumnya. Sebagaimana prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Hal itu disampaikan Bupati Rembang usai menghadiri tanam perdana padi di lahan sawah Desa Weton, Kecamatan Rembang, pada Rabu (18/12/2024).

“Cuaca ekstrem ini tentu berisiko, tidak hanya bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi nelayan dan sektor pertanian. Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) harus selalu memperbarui informasi terkait kondisi cuaca,” jelasnya.

Curah hujan tinggi, jelasnya, berpotensi menyebabkan banjir yang dapat merendam lahan pertanian hingga beberapa hari dan merusak tanaman padi.

Baca Juga :   Kue Yopia Jajanan Akulturasi Kuliner Tiongkok dan Jawa

“Jadi, cuaca ekstrem yang diperkirakan BMKG empat kali lipat dari tahun sebelumnya harus diantisipasi oleh kelompok tani. Kita tidak boleh meremehkan, tetapi perlu langkah ekstra untuk menghadapinya, terutama di Kabupaten Rembang, bahkan di seluruh Jawa Tengah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengingatkan petani untuk memastikan kondisi drainase agar saat hujan datang, banjir tak merendam lahan.

“Pada musim ini, sebenarnya pasokan air cukup tersedia. Namun, yang terpenting adalah pengelolaan drainase agar lahan tidak kebanjiran,” jelasnya.

Luasan lahan padi yang akan ditanami pada MT I mencapai 26.634 hektare. Ada sekitar 53 persen atau 14.161 hektare lahan yang saat ini telah ditanami.

Baca Juga :   Petani Rembang Belum Minat Budidaya Kedelai Karena Faktor Kestabilan Harga

“Kami targetkan semua lahan sudah tertanami pada Januari mendatang. Dengan demikian, akan ada waktu yang cukup untuk proses walik dami. Semakin cepat padi ditanam, semakin besar peluang untuk memulai Musim Tanam II,” ujarnya.

“Jika seluruh lahan seluas 26 ribu hektare tertanami dan walik dami mencapai 60 persen, kami optimistis luas tanam dapat mencapai 40 ribu hektare. Ini sudah cukup bagus untuk Kabupaten Rembang,” lanjutnya.

Bupati Hafidz dalam kegiatan tersebut juga menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berbagai jenis kepada kelompok tani. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendorong modernisasi pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung program swasembada pangan. (*)

Baca Juga :   Program Jemput Bola Perizinan Berusaha OSS RBA Diluncurkan untuk Permudah Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *