Meski Bergizi, Makan Telur Setiap Hari Bisa Sebabkan Hal Ini

Rembangnews.comMeskipun telur merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak gizi diantaranya protein, vitamin A, folat, vitamin B12, dan kolin. Namun mengonsumsi telur terlalu sering bisa menyebabkan sejumlah masalah.

Mengonsumsi telur setiap hari tidak masalah asal tidak melebihi 1-2 butir. Sedangkan American Heart Association menyarankan konsumsi 1 butir telur per hari atau 7 butir per pekan.

Jika konsumsi telur berlebihan, maka bisa menyebabkan masalah kesehatan berikut ini.

Kolestrol

Telur menjadi sumber lemak jenuh, sehingga bisa menyebabkan kadar kolestrol jahat (LDL) meningkat jika mengonsumsi terlalu sering.

Makan dua butir telur per hari bisa memicu terbentuknya trimetilamina N-oksida (TMAO) dalam tubuh. Dimana zat tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

Baca Juga :   Kandungan Gizi Daging Unta, Hewan Kurban yang Kaya Nutrisi di Timur Tengah

 

Diabetes
Risiko terkena diabetes akan meningkat jika konsumsi telur terlalu banyak. Studi menunjukkan jika makan lebih dari tujuh butir telur per minggu meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Namun makan telur dalam jumlah yang cukup, diketahui dapat meningkatkan kontrol gula darah dan sensitivitas insulin pada penderita pradiabetes dan tipe 2, dan American Diabetes Association merekomendasikan telur sebagai sumber protein.

Gangguan pencernaan

Konsumsi telur setiap hari kemungkinan menyebabkan kita kembung, gas, hingga sakit perut. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi telur secukupnya.

Masalah jantung

Telur dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat yang menjadi salah satu faktor risiko utama masalah jantung.

Orang yang mengonsumsi telur bahkan memiliki skor kalsium arteri koroner 80 persen lebih tinggi dibandingkan yang sedikit makan telur.

Baca Juga :   Pengobatan untuk Atasi Masalah Jamur Kuku

Resistensi insulin

Lemak alami dalam telur dapat menyebabkan melonjaknya kadar gula darah dan meningkatkan resistensi insulin, yang membuat gula darah dalam tubuh tak bisa digunakan sebagai energi.
Sehingga pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin dan kadar gula darah akan terus meningkat. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *