Rembang, Rembangnews.com – Festival Thong-Thong Lek Rembang 2025 bakal digelar dengan konsep berkeliling.
Konsep ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang sengaja menerapkan konsep tersebut dengan tujuan mengembalikan tradisi lama dan sebagai upaya melestarikan budaya.
Bupati Rembang, Harno mengungkapkan bahwa konsep berkeliling ini juga merupakan usulan dari masyarakat yang ingin festival dikembalikan ke format aslinya.
“Festival ini akan kami gelar dengan berjalan (keliling), tetapi tetap dalam nuansa tradisional. Biar seni tradisional bisa hidup lagi. Semua aturan teknis nanti akan diatur oleh dinas terkait. Karena ini adalah tradisi, maka saya ingin menghidupkan kembali kesenian di Rembang,” jelasnya.
Para peserta nanti harus menampilkan tema tradisional. Tahun ini, festival digelar tanpa panggung utama, dan penilaian akan dilakukan sepanjang rute perjalanan.
Festival akan dimulai dari Perempatan Zaini ke arah selatan dan berakhir di Stadion Krida atau area Gedung Haji. Panggung kehormatan akan ditempatkan di utara Perempatan Zaini, seperti pada perayaan HUT RI dan Hari Jadi Kabupaten Rembang 2024.
“Agar event ini bisa kita nikmati bersama-sama tanpa ada hal-hal yang mengganggu,” tambahnya.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengatakan bahwa mengembalikan festival ke bentuk aslinya merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya.
“Banyak masukan dari para seniman karena seni dan budaya memang patut dan harus dilestarikan. Salah satunya adalah Festival Thong-Thong Lek,” jelasnya. (*)
