Festival Thong-Thong Lek Hadir di Rembang untuk Sambut Ramadan

Rembang, Rembangnews.comFestival Thong-Thong Lek bakal hadir di Kabupaten Rembang dengan format baru.

Sebagaimana diketahui jika festival tersebut digelar untuk menyambut datangnya bulan Ramadan 1446 H.

Tahun ini, festival khas Rembang tersebut akan berlangsung secara keliling tanpa ada panggung utama. Nantinya, akan ada penilaian langsung oleh juri di sepanjang perjalanan peserta, mulai dari garis start hingga garis finis.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Mutaqin mengatakan bahwa festival ini sengaja dibuat berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Tidak ada panggung utama untuk pertunjukan peserta. Sebagai gantinya, juri akan menilai langsung sepanjang perjalanan,” jelasnya.

Rute festival akan dimulai dari Perempatan Zaini menuju ke arah selatan, dan berakhir di Stadion Krida atau area Gedung Haji.

Baca Juga :   Bagi-bagi Nasi Gratis dalam Rangka Jumat Berkah Dilakukan Depan Mapolsek Pancur

Panitia akan menyediakan panggung kehormatan yang ditempatkan di utara Perempatan Zaini, seperti pada karnaval HUT RI dan Hari Jadi Kabupaten Rembang 2024.

Para peserta dilarang membawa truk, namun boleh menggunakan kendaraan berukuran L300 dengan batasan maksimal tiga unit. Peserta juga dilarang mengonsumsi minuman keras dan obat terlarang serta wajib menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan.

“Menjaga tradisi itu penting, tetapi keamanan, ketertiban, dan kenyamanan juga menjadi prioritas utama. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Rencananya, acara akan berlangsung pada 26 atau 28 Maret 2025, dengan durasi acara dari pukul 21.00 hingga sekitar 01.00 WIB. Sedangkan peserta maksimal 25 kelompok.

Baca Juga :   Rembang Raih Penghargaan UHC atas Cakupan JKN Mencapai 98,35

Melalui pelaksanaan Festival Thong-Thong Lek, Pemkab berupaya melestarikan budaya asli Rembang.

Festival Thong-Thong Lek merupakan bagian dari upaya Pemkab Rembang dan masyarakat dalam melestarikan seni budaya asli kabupaten yang terletak di ujung timur Jawa Tengah ini. Tahun ini, festival digelar secara keliling sebagai tindak lanjut dari arahan kepala daerah yang baru. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *