Rembang, Rembangnews.com – Keberadaan berbagai jenis makanan di pasaran terkadang tak lepas dari ancaman zat berbahaya. Oleh karena itu, edukasi keamanan pangan dinilai penting dilakukan.
“Ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat, apalagi di zaman sekarang ini banyak makanan yang masih mengandung zat-zat berbahaya,” ujar Bupati Harno.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengatakan bahwa selama ini pengawasan yang dilakukan BBPOM di Rembang menunjukkan hasil yang baik. Dimana pengunaan zat berbahaya Rhodamin B pada terasi semakin berkurang.
“Alhamdulillah, dulu terasi banyak mengandung rhodamin B. Tapi dari laporan BBPOM, sekarang sudah mulai tidak menggunakan bahan berbahaya. Ini penting karena menyangkut stunting,” ujarnya.
Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya juga menekankan bahwa pengawasan tidak akan cukup jika masyarakat tidak memiliki pengetahuan yang cukup sebagai konsumen.
“Kami menekankan keamanan pangan, terutama terkait penggunaan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin. Penguatan edukasi menjadi kunci pencegahan kasus keracunan,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat lebih waspada terhadap ciri-ciri pangan berbahaya yang masih mungkin beredar di pasar tradisional maupun modern.
“Bagi konsumen untuk mengetahui pangan yang mengandung bahan berbahaya, contohnya formalin, kita harus cek apakah pada pangan itu tidak ada lalat, warnanya lebih putih dan memiliki aroma yang lain, atau tahu yang tidak rusak dalam suhu ruangan sampai dua hari,” jelasnya. (*)