Cerita Anak Buruh Bangunan di Rembang Berhasil Kuliah S2

Rembang, Rembangnews.comAnak buruh bangunan di Kabupaten Rembang berhasil meraih gelar Magister Pendidikan Dasar dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Ia adalah Nurul A’yun warga Desa Kragan, Rembang.

Lulusnya ia dari kuliah S2, menunjukkan semangatnya untuk mengenyam pendidikan meskipun di tengah keterbatasan ekonomi orang tuanya.

Perempuan berusia 23 tahun itu sebelumnya bersekolah di MA YSPIS Gandrirojo, Kecamatan Sedan. Usai lulus, ia tak bisa memaksa orang tuanya untuk menguliahkannya. Sehingga ia hanya bisa berharap pada beasiswa. Sehingga ia mencoba mendaftar program dari Pemkab Rembang.

“Iya, saat lulus langsung daftar beasiswa Pemkab, karena waktu itu ekonomi keluarga lagi benar-benar terpuruk. Jadi harapan satu-satunya ya harus beasiswa biar bisa kuliah,” ujar A’yun.

Baca Juga :   Banyak Lulusan SD di Rembang Belum Tertampung di SMP

Ia pun berhasi terpilih sebagai penerima. Selama di MA, ia sudah dikenal sebagai siswa berprestasi. Dimana ia pernah meraih peringkat pertama di sekolah dan meraih juara 3 lomba Tahfidz cabang 5 juz tingkat kabupaten.

Ia memilih Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNNES untuk S1-nya. Ia masuk tahun 2020 dan berhasil lulus 2024 dengan IPK 3,87.

“Aku pribadi karena posisiku sebagai mahasiswa, jadi tugas dan belajar itu prioritas. Urusan main belakangan. Yang penting kewajiban dulu,” ujarnya.

Usai lulus S1, ia mengajar di SD Al Huda Semarang. Ia pun mengumpulkan uang agar bisa melanjutkan S2 melalui jalur fast-track. Kali ini tanpa beasiswa. Ia berhasil lulus setahun dengan IPK sempurna, yakni 4,00.

Baca Juga :   10 Fakta Marie Antoinette, Ratu Hedonis Perancis

“Alhamdulillah, meski tidak dapat beasiswa S2, aku bisa biayai sendiri dari hasil mengajar. Kalau lagi tidak ada jadwal mengajar, aku manfaatkan buat menyelesaikan tugas kuliah,” ujarnya.

Ia bersyukur selama S1 mendapat pendanaan dari Pemkab Rembang bahkan termasuk biaya hidup.

“Alhamdulillah sangat membantu. Bisa kuliah tanpa dipusingkan soal biaya, juga punya banyak relasi dan pengalaman baru. Jadi wadah berkembang juga,” imbuhnya.

Ia memiliki cita-cita menjadi dosen dan ke depan harapannya cita-cita itu dapat terwujud. Dengan berbagai hal yang sudah ia lalui, ia meminta generasi muda lainnya agar tidak mudah menyerah dan tetap berjuang mewujudkan mimpi, meski berasal dari keluarga sederhana.

“Jangan patah semangat. Jangan jadikan keterbatasan ekonomi membatasi mimpi. Selagi masih mau berusaha dan bermimpi, Allah pasti menyiapkan beribu jalan untuk kita meraihnya,” pungkasnya. (*)

Baca Juga :   Gubernur Papua Lukas Enembe Berurusan dengan KPK, Berikut Profilnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *