Rembangnews.com – Masih dalam nuansa Haul Sunan Bonang, ada baiknya untuk kita mengenal lebih dalam mengenai kisah hidup salah satu anggota Wali Songo tersebut.
Haul Sunan Bonang sendiri diperingati setiap Rabu Pahing bulan Dzulqo’dah yang jatuh pada 15 Mei 2024. Haul biasanya diisi dengan karnaval, doa bersama, pengajian umum dan khataman Al-Qur’an.
Sunan Bonang memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim. Ia lahir pada tahun 1465 M di Surabaya. Ia memiliki keluarga ningrat. Orang tuanya adalah Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila (Dewi Condrowati). Ibunya putri dari Bupati Tuban, Arya Teja.
Sunan Bonang menjadi salah satu tokoh penting yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-14 Masehi.
Sebagaimana identiknya anggota Wali Songo, Sunan Bonang juga menyebarkan agama Islam dengan sentuhan budaya dan tradisi yang ada di masyarakat. Ia juga memakai media kesenian termasuk seni musik dan seni sastra dalam kegiatan dakwahnya.
Gamelan adalah alat musik yang lekat dengan Sunan Bonang. Ia menambahkan rebab dan bonang sebagai pelengkap dari gamelan Jawa.
Dengan media tersebut, ia pun menyelipkan pesan-pesan agama Islam di dalamnya. Termasuk menggunakan lagu seperti yang banyak dikenal dengan judul “Tombo Ati.”
Kemudian juga melalui karya sastra Suluk Wujil. Sebuah karya spiritual yang berisikan tasawuf sebagai media pengajaran agama Islam. Karya tersebut dipengaruhi oleh kitab Al Shidiq karya Abu Sa’id Al Khayr.
Sunan Bonang wafat di usia 60 tahun pada tahun 1525 M. Makam Sunan Bonang berada di Tuban, Lasem, Bawean, dan Madura. (*)