Longstorage Bakal Dibangun di Desa Kalipang Rembang

Rembang, Rembangnews.comLongstorage atau bangunan penampung air bakal dibangun di Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang dengan panjang sekitar lima kilometer.

Pembangunan longstorage ini masuk dalam proyek strategis pengelolaan sumber daya air di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur.

Dengan adanya longstorage, diharapkan bisa menampung air hujan dan limpasan air sungai yang sering meluap saat hujan tiba.

Selain itu, saat musim kemarau tiba, masyarakat tak perlu kebingungan mencari pasokan air. Sehingga kebutuhan irigasi pertanian, peternakan, dan kebutuhan air sehari-hari masyarakat bisa terpenuhi.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Tanah dan Air Baku (ATAB) BBWS Pemali Juana, Aji Widyamatmoko mengatakan bahwa dengan panjang lima kilometer, lebar atas tanggul tiga meter, dan lebar bawah lima hingga tujuh meter di kiri dan kanan sungai, maka lahan yang dibutuhkan mencapai 104.000 meter persegi.

Baca Juga :   Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Rembang Diharapkan Tekan Angka Stunting

Pada skenario pertama, yakni pemanfaatan untuk air baku 900 kepala keluarga (KK) dan pertanian hortikultura seluas 25 hektare, kebutuhan dapat terpenuhi. Dari inflow tahunan sebesar 138.576,32 meter kubik, masih terdapat limpasan 6.862,40 meter kubik. Pada akhir musim kemarau bulan November, cadangan air atau dead storage tersisa 521,54 meter kubik.

Skenario kedua meninjau pemanfaatan longstorage khusus untuk air baku, dengan proyeksi pertumbuhan penduduk 22 tahun ke depan. Hasilnya, kebutuhan tetap terpenuhi. Dari inflow tahunan yang sama, limpasan tercatat lebih besar, yaitu 37.799 meter kubik, sementara sisa air di bulan November sebesar 239,62 meter kubik.

Kedua skenario menunjukkan kapasitas longstorage masih memiliki margin aman untuk kebutuhan saat ini maupun proyeksi jangka panjang. Namun, pada skenario kedua, ketersediaan air di akhir musim kering lebih terbatas sehingga memerlukan pengelolaan ketat.

Baca Juga :   Turnamen e-Sport Wabup Cup 2025 di Rembang Diikuti Ratusan Gamer

Saat ini tengah berjalan proses pemilihan penyedia jasa. Namun ada masalah kepemilikan lahan, akses menuju lokasi bendung, dampak pasang surut air laut, potensi banjir, serta penentuan lokasi pembuangan material galian.

“Solusi yang disiapkan adalah pemindahan lokasi as bendung ke daerah darat (kopur) di sisi kanan bendung yang merupakan tanah milik desa,” ujarnya.

Pembangunan bendung dan normalisasi sungai sendiri ditargetkan bisa selesai dalam 90 hari. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *