Sebanyak 500 Bibit Pohon Ditanam di Desa Sendangasri Rembang

Rembang, Rembangnews.comSebanyak 500 bibit pohon ditanam di Desa Sendangasri, Kecamatan Lasem, Rembang pada hari ini Sabtu (4/10/2025).

Kegiatan penanaman dilakukan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI dan Bupati Rembang, H. Harno.

Hal itu dilakukan dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan dan mendukung pengembangan desa wisata.

Selain itu juga untuk mendukung Desa Sendangasri yang kini masuk dalam 15 besar Wonderful Indonesia Award 2025 kategori Desa Wisata.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko LKBN ANTARA, Nina Kurnia Dewi mengatakan bahwa penanaman pohon merupakan investasi jangka panjang.

“Desa Sendangasri sebelumnya sudah masuk 100 besar desa wisata nasional pada 2024 dan kini masuk 15 besar. Kami bersyukur dapat berkontribusi melalui penanaman pohon di desa yang berkembang pesat dari sektor pertanian, seni, dan budaya,” ujarnya.

Baca Juga :   Toko Modern di Rembang Dilarang Buka 24 Jam

Bibit pohon yang ditanam diantaranya tanaman buah dan pohon peneduh. Bibit ini merupakan hasil kerja sama LKBN ANTARA, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, dan Perhutani.

“Penanaman pohon jangan hanya sekadar seremoni. Pohon perlu dirawat agar bisa tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Satu pohon trembesi saja bisa menyerap 28 ton karbon dioksida per tahun. Saya harap tahun depan saat kami kembali, pohon-pohon ini sudah tumbuh subur,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty.

Bupati Rembang, Harno mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung berbagai program penghijauan ke depannya.

“Kami siap mendampingi dan memastikan keberlangsungan pohon-pohon ini. Masih banyak lahan kering yang bisa dimanfaatkan ke depannya, baik untuk penghijauan maupun ketahanan pangan,” jelasnya.

Baca Juga :   Daftar Pemenang Ajang Rembang Innovation Award 2022

Penghijauan yang dilakukan harapannya dapat memulihkan ekosistem, menjaga kelestarian hutan, dan mendukung pengembangan desa wisata berbasis ekologi dan budaya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *