Rembang, Rembangnews.com – Sejarah Kota Rembang digambarkan dengan apik dalam dramatari Ngrembang Sakawit.
Dimana diceritakan pada tahun Syaka 1336 tersebutlah beberapa keluarga Cempa yang ahli membuat gula tebu berpindah untuk mencari pemukiman baru. Suatu hari sampailah mereka ke sebuah tempat yang menurutnya cocok untuk bermukim dan melanjutkan pembuatan gula tebu.
Mereka kemudian bercocok tanam tebu, jerih payah telah dilakukan, namun usaha mereka selalu gagal banyak gangguan dan rintangan yang selalu menghadang.
Atas petunjuk Nini Ampu yang merupakan sesepuh dan ketua adat saat itu, maka mereka harus semedi dan mengadakan rutual minta petunjuk sang Widhi. Dibawah pimpinan Nini Ampu, mereka mengadakan upacara ritual. Minta petunjuk yang kuasa, mencari kedamaian, menjaga keselarasan dengan memayu hayuning bawana. Inilah kunci dalam kehidupan.
Upacara penebangan tebu berjalan lancar dan merupakan acara adat rutin saat panen. Dengan dipangkasnya sepasang tebu manten,merupakan awal proses penebangan dan pembuatan gula. upacara ini disebut NGREMBANG. Berjalanya waktu tempat ini semakin ramai dan terbentuklah sebuah pemukiman besar, orang menyebutnya NGREMBANG atau REMBANG. Tempat tersebut selanjutnya disebut kota REMBANG.
Dramatari ini biasa ditampilkan sebagai pertunjukan, salah satunya ditampilkan di Anjungan Jawa Tengah TMII. (*)