Pemkab Rembang Bakal Kuatkan Program Telponi untuk Turunkan Angka Stunting

Rembang, Rembangnews.comPemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bakal menguatkan program Temokno, Laporno, dan Openi (TELPONI) dalam rangka menurunkan angka stunting di 2026.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofi’i mengatakan bahwa program yang terbukti berpengaruh menurunkan angka stunting akan dilanjutkan.

“Hal-hal baik yang kita lakukan di 2025 tentu akan kita teruskan di 2026. Penguatan kolaborasi dalam inovasi TELPONI stunting menjadi salah satu kunci agar intervensi penurunan stunting lebih tepat sasaran,” katanya.

Ia menjelaskan, penanganan stunting ke depan tetap dilakukan secara komprehensif melalui pendampingan tim ahli ke puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya, penguatan koordinasi lintas sektor, supervisi fasilitatif, program gizi terintegrasi, serta kampanye dan pergerakan masyarakat untuk hidup sehat.

Baca Juga :   Kabar Baik, Perpus Daerah Rembang Buka Setiap Hari Termasuk Minggu

Selain itu, pelaksanaan Posyandu juga akan terus ditingkatkan kualitasnya, disertai pemantauan tumbuh kembang balita melalui kunjungan lapangan dan penguatan sistem rujukan.

Pada 2026, Dinkes Rembang juga akan mulai mengoptimalkan intervensi bagi balita yang sudah mengalami stunting melalui Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK), sesuai rekomendasi para pakar dan rujukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Untuk anak yang sudah stunting, intervensinya tidak cukup hanya PMT. Rekomendasi para pakar adalah PKMK karena memiliki rasio kalori dan protein yang adekuat untuk mengoreksi stunting secara lebih cepat,” jelasnya.

Ali mengungkapkan, pada 2026 Kabupaten Rembang mendapatkan alokasi PKMK untuk 32 kasus dari pemerintah pusat. Namun pihaknya berharap kuota tersebut dapat ditingkatkan agar penanganan stunting dapat dilakukan lebih optimal dan berdampak signifikan.

Baca Juga :   Aksi Demo Pelajar dan Mahasiswa di Rembang 11 April Datangi Kantor DPRD

Selain intervensi medis, Dinkes Rembang juga menegaskan komitmen memperkuat sistem rujukan terpadu mulai dari Posyandu, puskesmas, hingga rumah sakit. Pencatatan dan pelaporan status gizi balita akan diperkuat sesuai standar Kementerian Kesehatan, termasuk pelaporan penggunaan PKMK oleh rumah sakit.

“Kunci keberhasilan penurunan stunting adalah kolaborasi semua pihak. Kami berharap seluruh OPD terkait terus bersinergi agar upaya penurunan stunting di Kabupaten Rembang bisa berhasil secara berkelanjutan,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *