Rembang, Rembangnews.com – Penurunan stunting memang masih menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang.
Demi memastikan terlaksananya rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting, Pemkab Rembang pun telah menggelar ‘Rembug Stunting’ bersama dengan lembaga non pemerintahan serta masyarakat pada Kamis (15/9/22) bertempat di Kantor Bupati lantai 4.
Menurut Wakil Bupati Rembang, Muhammad Hanies Cholil Barro’, ‘Rembug Stunting’ harus mampu menjadi ajang sinergi dan kolaborasi serta mengambil langkah konkret sehingga angka stunting bisa ditekan.
Menurut data dari aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), memasuki catur wulan akhir ini, tingkat prevalensi kasus stunting di Rembang ada di kisaran 14 persen. Sedangkan berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di angka 18,7 persen.
“Ini bukan hal yang mustahil, karena kita mempunyai beberapa pilar penting atau andalan yang saya kira semuanya masih jalan dan berdiri tegak, soal komitmen, visi misi kita sebagai kepemimpinan jelas, intervensi dan kampanye terus kita lakukan,” ungkap Wabup.
Pencegahan dan penurunan stunting ini harus dilakukan secara maksimal dalam rangka penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk menghadapi bonus demografi.
“Saya selalu mengingatkan bahwa kita tidak mau pada saat kita mendapat bonus demografi tapi SDM kita justru jauh dari harapan kita. Di tahun 2045 harus mulai kita siapkan dari sekarang,” ujarnya.