Rembang, rembangnews.com – Perkara kebersihan serta fasilitas prasarana pasar tradisional yang mencukupi masih jauh dari kata baik di Kabupaten Rembang. Keadaan tersebut diakui oleh
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil serta Menengah( Dindakop serta UKM) setempat, salah satunya memanglah masih terbatasnya tenaga kebersihan.
Kepala Dindakop serta UKM Kabupaten Rembang, Mohamad Mahfudz lewat Kabid Pasar, Setyo Budi Hutomo dikala dikonfirmasi tidak menampik permasalahan tersebut. Buat itu perlu gebrakan- gebrakan. Awal, pasar wajib bersih dahulu.
”Buat pasar wajib bersih dahulu paling utama dari sampah. Setelah itu, dibarengi dengan kenaikan pelayanan, dan retribusi,” ucapnya.
Buat mewujudkan sasaran tersebut, grupnya mengaku tengah membuat regu bersama. Pendataan tenaga kebersihan di tiap- tiap pasar. Telah cocok ataupun masih kurang. Dipetakan, kemudian terdapat penyediaan tempat- tempat sampah.
Berikutnya, diadakan sosialisasi dengan paguyuban. Betapa berartinya pasar bersih. Dapat lebih aman. Pembelinya pula tidak becek.“ Penilaian telah diupayakan. Katakanlah tahun kemudian 80 persen dari bersih peningkatannya. Memanglah tenaga terbatas. Terdapat 2 personel ASN yang pensiun. Jelas kekurangan di tenaga kebersihan,” ucapnya.
Baginya, kekurangan tenaga kebersihan nyaris menyeluruh. Total seluruh sangat sedikit. Misalnya, pasar tradisional Rembang kota cuma terdapat 6 orang. Idealnya 10 orang.“ Jadi terdapat sift. Pasar besar belum penuhi seluruh tenaga kebersihannya,” imbuhnya.
Di luar kekurangan tenaga yang belum sempurna, baginya tahun depan masih mengejar penyusunan pasar tradisional di Kaliori. Tahun 2022 fokus di Pasar Kragan. Sifatnya revitalisasi pembangunan.
” Tindak lanjut. Sehabis pernah terbengkalai. Jelas pembangunan total. Telah lapuk seluruh. Di situ menampung 730- an orang dagang,” imbuhnya.(*)
sumber : mitrapost.com