Pemkab Rembang Perkirakan Harga Kebutuhan Pokok Naik Sampai Idul Adha

Rembang, rembangnews.com– Peningkatan harga kebutuhan pokok mulai dialami sebagian besar warga. Apalagi, di Kabupaten Rembang harga daging ayam capai Rp80. 000 per kg.

Harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik menjelang bulan Ramadhan. Peningkatan harga ini mulai dialami semenjak terbentuknya kelangkaan minyak goreng di beberapa daerah.

Tidak hanya kelangkaan minyak goreng, peningkatan harga secara signifikan mulai merembet pada kebutuhan dapur yang lain semacam cabai, bawang merah, sampai daging ayam.

Daging ayam kampung yang semula Rp70. 000 per kg saat ini naik sampai di angka Rp80. 000 per kilogramnya. Sebaliknya, cabai merah keriting naik Rp2. 000 dalam kurun waktu satu pekan.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, serta UKM( Dinindagkop UKM) Kabupaten Rembang memperhitungkan peningkatan harga jelang bulan puasa ialah perihal yang normal serta kerap terjalin.

Baca Juga :   Sejarah Perahu Kuno Punjulharjo Rembang

Kala puasa, warga utamanya yang beragama Islam hendak lebih konsumtif, karena mereka memilah buat menyajikan menu berbuka yang lebih lezat daripada umumnya.

“ Tiap tahun kala ingin puasa serta lebaran tentu harga naik. Sebab dikala puasa warga cenderung mau makan lebih lezat. Jadi permintaan naik, sebaliknya stoknya senantiasa sama,” kata Tri Handayani sebagai Kabid Perdagangan Dinindagkop UKM Rembang.

Menjawab peningkatan harga harga kebutuhan pokok, pihaknya tidak dapat mengatur harga pasar. Upaya yang dapat dicoba merupakan memantau harga serta melaporkannya ke pemerintah pusat supaya energi beli warga senantiasa terpelihara.

Kendati demikian, peningkatan harga bahan pokok ini diprediksi tidak berlangsung lama. Harga hendak turun sehabis Idul Adha. Perihal itu disebabkan permintaan pula turun sehabis kedua hari raya besar umat Islam itu dirayakan.

Baca Juga :   Wisata Pulau Gede Rembang Tutup Sementara Akibat Cuaca Buruk

“ Sehabis lebaran spekulasinya turun. Kan permintaan mulai turun, sangat cuma orang memiliki kerja sebab umumnya masih terdapat orang nikahan di bulan- bulan sehabis Idul Adha,” tandas Tri Handayani.(*)

sumber : mitrapost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *