Vaksin di Rembang Masih Rendah

Rembang, Rembangnews.com – Vaksin di Kabupaten Rembang diketahui masih rendah di Jawa Tengah. Vaksinasi Covid-19 hingga saat ini terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang. Saat ini Pemkab Rembang sasar tiga jenis vaksin untuk percepat herd immunity.

Untuk mempercepat herd immunity, Pemkab Rembang gencarkan vaksinasi untuk dosis pertama, dosis kedua, vaksinasi lansia, vaksinasi anak, serta vaksinasi dosis ketiga booster.

Kepala DKK Rembang, dr Ali Syofi’i menjelaskan, saat ini capaian vaksinasi di Kabupaten Rembang masih kalah jauh dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah. Dirinya mengatakan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi sangat minim.

Saat ini, Kabupaten Rembang memasuki PPKM Level 2 sesuai dengan aturan terbaru yakni Inmendagri Nomor 16 Tahun 2022 yang mulai berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali hingga 21 Maret 2022 mendatang.

Baca Juga :   Pemkab Rembang Akan Jalin Komunikasi dengan Pihak Terkait Perihal Angka Pengangguran

“Untuk vaksinasi dosis pertama dari masyarakat umum yaitu 87,16 persen, untuk lansia 70,62 persen. Kemudian, dosis kedua untuk masyarakat umum 63,92 persen, sedangkan lansia 45,62 persen. Sedangkan untuk dosis ketiga, saat ini dari masyarakat umum 6,27 persen,” ungkapnya.

Menurut dr Ali, saat ini Kabupaten Rembang berada di peringkat 23 dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.

“Kita peringkat 13 dari bawah, 23 dari atas. Memang masih sangat rendah untuk progres vaksinasi sendiri,” imbuhnya.

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten Rembang, DKK Rembang selalu mengupayakan inovasi untuk percepat vaksinasi.

Inovasi yang dilakukan yakni dengan melakukan vaksinasi door to door atau metode jemput bola, vaksinasi malam hari, dan menyediakan stok vaksin pada setiap puskesmas sebagai fasilitas kesehatan di unit kecamatan.

Baca Juga :   Kesadaran Lansia Tentang Vaksinasi di Rembang Masih Rendah

Meskipun begitu, tanpa kesadaran masyarakat akan kebutuhan mencapai herd immunity, metode tersebut tidak akan berjalan efektif. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak mengabaikan petugas kesehatan yang datang ke rumah untuk menyuntikkan vaksin Covid-19.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *