Rembang, Rembangnews.com – Sejumlah Awak Buah Kapal (ABK) dari Rembang yang sempat menjadi korban amukan nelayan di perairan Laut Jorong, Kalimantan Selatan akhirnya berhasil pulang dalam kondisi selamat. Saat ini, para ABK tersebut telah berkumpul dengan keluarganya masing-masing.
Rembangnews.com menemui dua ABK yang merupakan adik dan kakak ipar pada Kamis (14/04/2022). Kedua ABK tersebut atas nama Dwi Okta Imawan (25) dan Jaya Hartono (32).
Keduanya berhasil pulang dengan bantuan dari Polres Tanah Laut. Sebelumnya, para awak kapal diselamatkan oleh nelayan lain yang merasa iba dengan kondisi ABK di Kapal Mina Wahyu Barokah IV tersebut.
Pasalnya, para nelayan awalnya berniat untuk membakar seluruh kapal beserta awaknya hidup-hidup. Namun, kapal ikan lain yang kebetulan lewat di sekitar lokasi kejadian, mengajak para ABK untuk pergi menjauh dari kapal yang akan dibakar.
“Awalnya itu mereka sudah evakuasi kami, tapi pas dengar tembakan dari kapal yang kabur itu emosi mereka memuncak. Kami disuruh naik lagi mau dibakar sekalian,” ungkap Dwi Okta.
Sebelumnya, diketahui para nelayan asli setempat ini melihat adanya tiga kapal cantrang dari Jawa yang sedang menangkap dengan jarak yang terlalu dekat dengan kepulauan tanah laut.
Para nelayan lokal yang tersulut emosi akibat dua kapal yang kabur dan mengeluarkan tembakan, memilih untuk menghabisi Kapal Mina Wahyu Barokah IV yakni kapal tempat Dwi Okta dan Jaya bekerja.
Setelah berhasil diselamatkan oleh kapal ikan lain, para ABK tersebut kemudian menuju Polres Tanah Laut untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Dari Polres, para awak kapal ini menghubungi keluarganya masing-masing.
“Kami cuma punya hp karena cuma itu yang bisa dijangkau, semuanya terbakar. Dompet kami ikut terbakar, KTP dan surat penting juga terbakar,” ungkap Dwi Okta.
Sementara itu, setelah para ABK pulang ke Rembang, pihak pemilik kapal masih belum menghubungi mereka sama sekali, sehingga kompensasi pun belum diberikan. Saat ini, Dwi Okta belum tahu kapan dirinya akan kembali berlayar, hal itu dikarenakan kondisi menjelang lebaran yang tidak memungkinkan. (*)