Rembang, Rembangnews.com – Kapal cantrang KM Mina Wahyu Barokah IV dibakar oleh sejumlah nelayan di perairan laut jorong pada Senin (11/4/2022) saat sedang berlayar dan menangkap ikan.
Kejadian bermula saat nelayan lokal yang didominasi dari Kalimantan Selatan, seperti nelayan dari Kotabaru, Batulicin, Pagatan, Jorong, Asam-asam, Kintap dan sekitarnya mendengar kabar adanya nelayan yang menangkap ikan di perairan dengan jarak sejauh 11,8 mil dari bibir pantai.
Pada awalnya para nelayan lokal tersebut melakukan sweeping dan mengetahui terdapat tiga unit kapal cantrang di lokasi kejadian. Sayangnya, kedua kapal cantrang tersebut berhasil kabur.
Sedangkan satu kapal yang masih tersisa yakni KM Mina Wahyu Barokah IV yang kemudian berhasil diamankan dan dibakar. Dibakarnya kapal tersebut dikarenakan lantaran nelayan yang tersulut emosi setelah mendengar ledakan dari kapal cantrang lain yang lolos dari pengejaran.
Meskipun kapal dibakar habis, namun seluruh Anak Buah Kapal (ABK) berhasil selamat. Menurut informasi terkait, terdapat 15 ABK yang berasal dari Rembang dan 2 ABK lainnya berasal dari Pati di kapal tersebut.
Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Rembang, Kartono mengaku, telah mengetahui informasi tersebut. Menurut informasi yang ia terima, kapal cantrang itu merupakan kapal milik nelayan Juwana, Pati. Akan tetapi sebagian besar ABK berasal dari warga Kabupaten Rembang.
“Biasanya pengurus paguyuban yang nanti akan menyelesaikan. Cuman karena ABK nya banyak yang berasal dari Rembang, kalau HNSI diminta bantuan kami juga siap,” terangnya pada Selasa (12/04/2022).
Berkaca dari kejadian tersebut, Kartono menyarankan agar kapal-kapal yang tengah berlayar untuk tidak terlalu dekat dari bibir pantai. Ia mengatakan, setidaknya kapal bisa menjauh lebih dari 30mil.
“Syukur bisa di atas 71 mil, kalau terlalu ke pinggir nanti tetap di oyak-oyak nelayan lokal. Soalnya alat tangkap mereka dulu sering dirusak oleh kapal cantrang dari Jawa,” terangnya.
Sementara itu, Kasat Polair Polres Rembang, AKP Sukamto mengatakan bahwa sampai dengan Selasa siang, pihaknya belum mendapatkan informasi koordinasi dengan pihak kepolisian setempat terkait nasib ABK Rembang yang masih diamankan di sana.
“Kami belum diajak koordinasi. Kita juga belum mendapatkan informasi dari pemilik kapal soal bagaimana tindak lanjutnya,” tandasnya. (*)