Rembang, Rembangnews.com – Warga Dukuh Tuder, Desa Wonokerto, Kecamatan Sale Kabupaten Rembang mengeluhkan debu dan suara bising dari PT Tuder Kapur Bumi Indonesia (TKBI).
PT TKBI sendiri merupakan anak perusahaan dari grup pengolahan pertambangan yang berlokasi di Jl. Raya Sale – Lasem KM 05 Desa Wonokerto Kecamatan Sale.
Para warga Dukuh Tuder, Desa Wonokerto pun telah melakukan audiensi dengan pihak perusahaan tersebut.
Asrofi selaku Kepala Desa Wonokerto mengatakan bahwa warga sudah lama mengeluh mengenai debu hingga bising dari aktivitas perusahaan tersebut. Namun tak mendapatkan respon. Hingga akhirnya warga memutuskan untuk melakukan audiensi.
“Keluhan dari warga sebetulnya sudah lama terjadi terutama yang berada di ring 1, di karenakan tidak ada respon dari pihak pabrik akhirnya hari ini warga melakukan audiensi. Beberapa warga yang berada di ring 1 mengeluhkan debu yang mengotori warga, pagar belakang yang hampir roboh, suara bising, jam operasional yang melebihi, kompensasi untuk warga,” ujarnya.
Agus Puji Winarto selaku perwakilan warga setempat mengaku telah melayangkan surat kepada pihak PT.
“Kenapa kami melayangkan surat secara resmi karena sebelumnya saya melaksanakan koordinasi persuasif kepada pihak PT tidak ada tanggapan. Mohon dipikirkan dampak lingkungan yang di sebabkan oleh pabrik karena dampaknya luar biasa bagi lingkungan bahkan seolah olah pabrik menutup mata atas keluhan warga,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan PT TKBI, Masatanawa mengatakan bahwa pihaknya akan segera merespon keluhan warga dan merealisasikannya di bulan Juni ini.
Pagar yang mengalami kemiringan di sekitar pabrik akan segera dibongkar dan diganti pagar tidak permanen paling lambat akhir Juni 2024.Selain itu, akan dibuatkan saluran air di dalam pagar untuk mencegah terjadinya pencemaran air ke sawah warga, di gudang Stock Pile akan dipasang paranet untuk meminimalisir debu yang keluar.
“Masalah pagar pada saat roboh sudah kami atasi dan sudah kami angkat, namun untuk pagar yang masih miring belum bisa kami tindak lanjuti karena butuh biaya banyak, kami akan usahakan semaksimal mungkin untuk merespon apa yang menjadi keluhan warga. Kami akan usahakan bulan Juni untuk merealisasi apa yang menjadi keluhan warga dan akan kami benahi segera mungkin pagar belakang yang membahayakan,” ujarnya.
Pihaknya mengaku telah memberikan dukungan terhadap kegiatan warga melalui program CSR.
“Selama ini kami juga ikut support kegiatan warga terutama ring 1 lewat CSR baik pembangunan maupun kegiatan warga. Namun pada kesempatan ini saya sampaikan mumpung ada forum intinya kami akan dukung kegiatan warga. Namun kalau ada pengajuan secara pribadi kami tidak akan dukung,” ujarnya. (*)