Ironis ! Banyak Remaja Rembang Tak Mengenal RA Kartini

Rembang, Rembangnews.com – Kunjungan ke makam pahlawan nasional Raden Ayu (RA) Kartini yang terletak di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang mulai membludak. Hal ini dikarenakan bertepatan pada  momentum menuju peringatan Hari Kartini pada tanggal 21 April 2022.

Pihak pengelola mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung di makam pahlawan pejuang emansipasi wanita tersebut tidak pernah sepi bahkan saat dunia diterpa pandemi Covid-19.

Bahkan tiap bulannya kunjungan ke makam RA Kartini tersebut mampu mencapai 4.500 kunjungan. Diperkirakan kunjungan berasal dari masyarakat yang melakukan perjalanan dari Semarang menuju Surabaya atau sebaliknya yang sering singgah untuk berziarah ke makam.

Wartono selaku juru kunci makam mengatakan, makam keluarga RA Kartini ini sering disamakan dengan makam para wali. Sehingga para peziarah mengunjungi makam RA Kartini di samping kunjungan ke makam para wali.

Baca Juga :   Bupati Hafidz dan Wabup Hanies Ikuti Podcast HAB ke-77

Kunjungan mulai meledak kembali saat memasuki peringatan Hari Kartini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang hingga siswa-siswi biasanya akan mengunjungi makam untuk ziarah kubur dan tabur bunga.

Sayangnya, di era milenial ini ia justru mengungkapkan hal yang cukup ironis. Pasalnya ia menilai pelajar zaman sekarang justru tak mengenal sosok pahlawannya sendiri.

“Ironis sekali saya melihat Rembang itu pelajar yang mulai dewasa katakanlah yang masuk SMA itu nggak tahu siapa itu Kartini, makamnya ada di mana, suaminya namanya siapa,” keluhnya.

Keprihatinan ini ia ungkapkan saat ditemui awak media pada acara Bakti Sosial dalam rangka peringatan Hari Kartini ke-143 bersama Gerakan Organisasi Wanita pada Selasa (19/4/2022).

Baca Juga :   Mahasiswi di DIY Alami Penusukan, Dibuntuti Saat Hendak Pulang

Wartono berharap ada kesadaran untuk lebih mengenal pahlawan nasional yang mengabdikan hidupnya di Kota Santri itu.

“Mbok ya dari pihak sekolah itu mengadakan piknik wajib ke makam RA Kartini. Karena kita harus menyadari Rembang tanpa RA Kartini, orang mungkin tidak akan mengenal Rembang,” harapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *