Rembang, Rembangnews.com – Banjir rob melanda 13 desa di Kabupaten Rembang pada 23-25 Mei 2022. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan pada ratusan rumah dan fasilitas desa di Rembang.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya, kerugian yang disebabkan banjir rob di Rembang ini bahkan mencapai Rp2,6 miliar.
Menurut laporan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, desa yang terkena dampak banjir rob berasal dari 4 kecamatan berbeda. diantaranya yakni 7 desa dari Kecamatan Rembang, 2 desa dari Kecamatan Sarang, 3 desa dari Kecamatan Kaliori, dan 1 desa dari Kecamatan Kragan.
“Menurut data yang kami terima, kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapi Rp2,6 miliar lebih,” ucap Sri Anjarwati, selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rembang, Sabtu (28/5/2022).
“Adapun bangunan yang rusak adalah, 128 rumah warga, Pos PAUD di Desa Pandean, Bangunan gudang serbaguna di Desa Pandean, fondasi jalan di Desa Tasikagung, Gedung Posyandu di Desa Banyudono, serta tambak ikan juga ikut terkena dampak,” sambung dia.
Sri Anjarwati mengatakan, pihaknya juga telah memberikan bantuan berupa sembako, yang diberikan kepada warga desa yang langsung terimbas oleh banjir rob tersebut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait bagaimana bajir rob atau limpasan air laut tersebut bisa terjadi, sehingga mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sekitar bibir pantai.
“Rob ini terjadi karena adanya kejadian Perigee (jarak bumi dan bulan, red) pada posisi terdekat. Tinggi gelombang di perairan utara Jawa Tengah mencapai 1,25 – 2.5 m. Kondisi akhir bulan Syawal, di mana masa itu mendekati fase puncak pasang 23 Mei pukul 16.00, tercatat tinggi pasang mencapai 2,1 m,” jelasnya.
Dari evaluasi bencana rob tersebut, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, banjir rob ekstrem diperkirakan masih memungkinkan terjadi sampai beberapa hari ke depan. (Adv)