Rembang, Mitrapost.com – Proyek pembangunan infrastruktur jalan tol Demak-Tuban diproyeksikan memecah bagian kota Rembang. Hal ini pun menjadi keresahan tersendiri bagi warga Rembang.
Menurut Ali Syahid Kepala Bidang Bkkbn Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang dalam menyampaikan pendapat mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengutarakan, menerima proyek pembangunan jalan tol Demak-Tuban yang melintasi Kabupaten Rembang, namun tidak untuk melintasi tengah kota Rembang.
Dia menjelaskan, program yang merupakan Peraturan Presiden (Perpers) No 79 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi ini bisa berdampak pada masyarakat Rembang.
Dirinya juga menyampaikan PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Pemkab Rembang tetap konsisten dan tegas kami welcome terkait pembangunan jalan tol. Namun jangan sampai melintasi kota Rembang. Karena berdampak pada lingkungan buatan, lingkungan alam, lingkungan sosial, ekonomi dan budaya. Ini yang harus kaji bersama terkait pembangunan jalan tol Demak-Tuban,” kata Ali saat menyampaikan usulan Jumat (12/08/2022).
Dirinya menyampaikan supaya pembangunan jalan tol Demak-Tuban yang melintasi Kabupaten Rembang mendapatkan perhatian penting oleh tim konsultan. Sehingga Rembang tidak menjadi kota mati.
“Seperti diluar negeri ketika tol masuk kota. Banyak warga akhirnya pindah karena ketidaknyamanan. Untuk Kabupaten Rembang yang terdapat perumahan megah Mutiara Asri, Puri Mondoteko, Pondok Pesona Ngotet, banyak kantor, sekolah, tempat ibadah, dan tidak melintasi pemakaman,” terangnya.
Sosialisasi awal terkait pembangunan jalan tol Kabupaten Rembang jalur tidak memecah kota. Pada bulan Juni, Bupati Rembang beserta tim sudah audiensi dengan Bina Marga menyatakan jalur tidak ada perubahan.
Handini Lestari perwakilan Direktur Pembangunan Jalan dan Jembatan juga mengungkapkan rencana trase jalur pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah Rembang masih sementara. Dia menjelaskan masih berkoordinasi lagi oleh tim penyusun AMDAL.
“Masih berkoordinasi lagi oleh tim penyusun AMDAL. Isu isu terbaru, saya belum bisa memastikan jalur mana karena masih dalam koordinasi dengan tim,” terangnya. (*)