Rembangnews.com – Baby blues syndrome merupakan gangguan suasana hati ibu yang terjadi pasca melahirkan. Menimang buah hati setelah melahirkan memang membawa kebahagiaan tersendiri bagi seorang ibu. Sayangnya, ada beberapa ibu yang justru merasa sedih, cemas, hingga depresi seusai melahirkan. Kondisi ini bernama baby blues syndrome.
Mengingat ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki waktu tidur yang berantakan dan kurang waktu untuk diri sendiri, tidak mengherankan jika banyak ibu baru yang mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati.
Usai melahirkan, kadar hormone akan turun lalu dapat mempengaruhi suasana hati. Sebagian besar ibu bisa mengalami sindrom ini setelah melahirkan. Meski terkadang gejalanya terlihat sepele, namun bisa berdampak negatif bagi ibu dan bayi jika terabaikan dan tidak segera tertangani dengan tepat.
Berbeda dengan depresi pasca melahirkan, keluhan baby blues bersifat hilang timbul dan umumnya bertahan tidak lebih dari 2 minggu. Sebenarnya apa itu baby blues, dan seperti apa penyebab, serta cara menanganinya? Berikut penjelasannya :
Baby Blues Syndrome
Pengertian Baby Blues
Baby blues syndrome atau sindrom baby blues adalah perubahan suasana hati setelah kelahiran yang bisa membuat ibu merasa terharu, cemas, hingga mudah tersinggung. Sindrom ini juga biasa disebut postpartum blues yang biasanya dialami oleh sekitar 80 persen atau 4 sampai 5 ibu baru.
Kondisi ini dapat membuat ibu jadi tidak sabaran, mudah marah, khawatir dengan masalah ibu menyusui, hingga khawatir dengan kesehatan bayi. Padahal mungkin saja sebenarnya bayi sedang baik – baik saja atau tidak mengalami masalah kesehatan.
Bahkan tak jarang ibu juga bisa merasa lelah tapi sulit tidur dan terus menangis tanpa alasan yang jelas. Menurut Pregnancy Birth and baby, sindrom ini dapat muncul dalam kurun waktu 3 sampai 10 hari setelah melahirkan.
Sindrom ini biasanya berlangsung kurang lebih selama 2 sampai 3 hari di masa nifas dan paling lama terjadi hingga 2 minggu. Baby blues syndrome adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pasca melahirkan (postpartum depression). Keduanya sama – sama menunjukkan gejala kesedihan dan kecemasan usai melahirkan.
Postpartum depression merupakan kondisi yang lebih parah ketimbang sindrom baby blues karena sudah menunjukkan gejala gangguan kejiwaan atau afeksi berupa depresi. Meski sindrom baby blues adalah bentuk depresi postpartum yang lebih ringan, pastikan Anda tidak mengabaikan gejala yang muncul.
Kondisi ini dapat dialami oleh orang tua baru ataupun orang tua yang telah berpengalaman, dapat dialami oleh berbagai usia, pendapatan, budaya, atau tingkat pendidikan. Sindrom ini dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi, atau pengobatan. Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau terasa memburuk, ibu mungkin menderita postpartum depression.
Pasalnya, sekitar 10% Wanita mengalami postpartum depression. Tidak seperti baby blues, depresi postpartum adalah masalah yang lebih serius dan tidak boleh terabaikan.
Penyebab
Hampir tidak diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya baby blues pada ibu pasca melahirkan. Namun, ada beberapa hal yang diyakini menjadi penyebab ibu mengalami depresi ringan pasca melahirkan, yaitu :
- Perubahan Hormon
Tubuh wanita yang baru saja melahirkan, baik secara normal maupun Caesar akan mengalami banyak penyesuaian. Perubahan kadar hormon selama kehamilan dan sesaat setelah melahirkan adalah salah satu penjelasan mengapa beberapa wanita mengalami sindrom tersebut.
- Stress
Stress dalam penyesuaian diri menjadi ibu dan merawat bayi juga menjadi hal yang mungkin menyebabkan baby blues. Memiliki bayi adalah perubahan hidup yang signifikan dan dapat menyebabkan berbagai emosi seperti khawatir, takut, ragu dalam kemampuannya untuk memenuhi tuntutan peran baru.
- Kurang Tidur
Studi telah menemukan bahwa wanita pasca melahirkan yang kurang tidur lebih cenderung merasa tertekan. Oleh karena itu, istirahat yang cukup selama kehamilan dan setelah melahirkan penting untuk membantu mencegah dan mengatasi baby blues.
- Sulit Beradaptasi
Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu bisa menjadi penyebab baby blues. Banyak ibu baru yang merasa kewalahan untuk mengurus segalanya sendiri, termasuk urusan buah hati.
- Riwayat gangguan Kesehatan Mental
Jika wanita memiliki riwayat gangguan Kesehatan mental seperti depresi, bipolar, atau gangguan kecemasan maka memungkinkan wanita mengalami baby blues pasca melahirkan.
Faktor resiko tertentu dikaitkan dengan reaksi yang lebih intens terhadap baby blues, berikut faktornya :
- Mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
- Rendah diri
- Tidak memiliki pasangan
- Merasa kecewa dengan pasangan
- Takut melahirkan
- Melahirkan caesar, memiliki persalinan yang beresiko, komplikasi pasca bersalin
- Melahirkan bayi pertama
- Kurangnya dukungan sosial
- Kekurangan vitamin atau gizi tertentu
- Usia ibu yang terlalu muda
Cara Penanganan
Baby blues biasanya hilang dengan sendirinya beberapa minggu setelah melahirkan. Namun jika dibiarkan begitu saja, maka akan berakibat buruk seperti berkembangnya menjadi postpartum depression. Berikut cara penanganan :
- Konsumsi Makanan Favorit
Konsumsi makanan favorit merupakan salah satu bentuk penanganan, namun pastikan makanan yang Anda konsumsi mengandung gizi yang sehat.
- Refreshing
Menghirup udara segar dan berjalan ke sekeliling rumah adalah salah satu cara mengatasi sindrome pasca melahirkan ini.
- Istirahat Cukup
Salah satu penyebab yaitu stress. Pastikan Anda terhindar dari stress saat mengasuh anak dengan cara istirahat yang cukup.
- Olahraga Rutin
Tidak perlu berlama-lama, tetapi tetap pastikan Anda konsisten dan rutin melakukan olahraga guna mencegah dan menangani sindrom tersebut.
- Berbicara dengan Pasangan
Cara menanganinya adalah terbuka terhadap pasangan maupun keluarga atau lingkungan. Saat Anda merasakan ada tekanan atau merasa suasana hati tidak enak, Anda dapat berkomunikasi dengan orang terdekat.
- Jangan Membebani Diri
Jangan memaksakan diri Anda untuk mengerjakan segalanya sendiri dan kerjakan apa yang sanggup Anda kerjakan. Bila Anda merasa kewalahan jnagan sungkan untuk meminta bantuan kepada orang lain.
- Minta Bantuan Ahli
Saat cara – cara di atas sudah dilakukan namun Anda tetap mengalami sindrom pasca melahirkan ini, sebaiknya Anda berkonsultasi lebih lanjut kepada ahli yang dapat menangani masalah ini.