Kejadian Maut Kanjuruhan, Penggunaan Gas Air Mata Jadi Sorotan

Rembangnews.com – Kejadian maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setidaknya menelan 125 korban jiwa. Hal ini bermula ketika kerusuhan terjadi setelah pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Dalam hal ini, publik banyak yang menyoroti terkait dengan tembakan gas air mata yang dilakukan polisi ke arah tribun. Hal tersebut lantas membuat para penonton panis, berusaha keluar, dan sesak napas. Mereka juga ada yang terinjak-injak hingga menyebabkan korban meninggal.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya akan melakukan audit prosedur operasional standar atau SOP.

“Tim tentunya akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh Satgas atau pun tim pengamanan yang melaksanakan tugas pada saat pelaksanaan pertandingan. Tentunya tahapan-tahapan yang ada akan dilaksanakan audit,” tutur dia di Stadion Kanjuruhan Malang, dikutip dari Detik News, pada Minggu (10/9/2022).

Baca Juga :   Berkat Penjualan Hampers dan Bingkisan, Rumah BUMN Rembang Berhasil Capai Omzet Hingga Rp2 Miliar

Kemudian, Ahmad Sahroni selaku Wakil Ketua Komisi II DPR menyayangkan langkah polisi yang menggunakan gas air mata untuk membubarkan ricuh suporter.

“Saya sebagai pimpinan komisi III secara khusus meminta Kapolri untuk memberikan atensi luar biasa terhadap kasus ini. Usut tuntas dan tindak pihak yang bertanggung jawab,” kata Sahroni dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *