Rembang, Rembangnews.com – Berkomitmen untuk tekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar diseminasi hasil surveilans lintas program/sektor dalam rangka audit kasus stunting bertempat di aula kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang pada Selasa (20/12/2022) kemarin.
Dalam audit yang dilakukan, ada 17 balita yang menjadi sasaran oleh tim pakar. Dan ada setidaknya lima hal yang diketahui menjadi penyebab balita mengalami gangguan pertumbuhan.
Pertama karena makanan yang kurang tepat, kemudian deteksi dini atas tumbuh kembang balita masih belum berjalan optimal. Selain itu, ibu juga kurang memahami tentang stunting dan gizi seimbang.
“Skrining bayi baru lahir belum rutin dilakukan. Kemudian yang terakhir disebabkan faktor ekonomi,” imbuhnya.
Selain audit kepada balita, tim juga melakukan audit kasus pada Calon Pengantin (CATIN), Ibu Hamil (BUMIL) dan Ibu Nifas (BUFAS). Adapun rinciannya audit terhadap 7 CATIN ditemukan 4 kasus Kekurangan Energi Kronik (KEK) atau berat badan kurang atau terlalu kurus, anemia, obesitas (kelebihan berat badan), pernikahan dini dan perokok pasif masing-masing 1 kasus.
Selanjutnya hasil audit pada 10 Ibu Hamil (Bumil) dengan hasil KEK 6, Anemia 2, Kehamilan usia tua 2, hipertensi 2, perokok pasif, asma, tiroid dan riwayat kemoterapi masing- masing 1 kasus.
6 kasus pada ibu nifas, dengan rincian pendidikan rendah, KEK 1, perokok pasif, terlalu sering dan banyak anak.
Terhadap kasus yang dihadapi CATIN, BUMIL dan BUFAS tersebut perlu disikapi atau dicegah dengan perbaikan gizi dan pemenuhan nutrisi, konsumsi tablet FA asam folat, lakukan program KB, peningkatan pendidikan, hindari rokok atau jauhi perokok, deteksi risti CATIN (konseling pra nikah), skrining BUMIL, deteksi risti, nifas. (*)