Pemkab Rembang Komitmen Lakukan Modernisasi Pertanian untuk Tingkatkan Hasil Panen

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memang berkomitmen dalam memodernisasi pertanian sejak tahun 2016. Salah satunya dengan memberikan alat mesin pertanian kepada kelompok tani.

Manfaat modernisasi pertanian ini salah satunya dirasakan di wilayah Desa Sidomulyo Kecamatan Kaliori yang melakukan panen raya padi pada Selasa (14/2).

Menurut Ketua Kelompok Tani Nanggala Desa Sidomulyo, Suwarno mengatakan hasil panen kali ini mendapatkan hasil yang menggembirakan.

Hasil ini didapatkan dari Analisa Usaha Tani antara pengolahan tanah menggunakan sistem manual dengan yang dikerjakan tenaga manusia dengan sistem mekanisasi, memakai alat mesin pertanian. Hasilnya pengolahan memakai alat mesin pertanian (alsintan) lebih besar keuntungannya.

Uang yang didapat dari panen padi dari sistem manual, sebanyak 7,1 ton dikali harga gabah  Rp 5.200 kilogram, sehingga total pendapatan Rp36,9 juta lebih, biaya pengolahan tanah Rp17,3 juta lebih. Untung yang didapat petani sebesar Rp19,5 juta lebih per hektar.

Baca Juga :   CPNS Rembang Bisa Dipecat Jika Indisipliner

Sedangkan pengolahan lahan menggunakan mekanisasi mulai penggunaan traktor sampai dengan mesin panen atau combine harvest, petani mendapatkan keuntungan lebih banyak yakni sebesar Rp 25 juta lebih per hektar.

“Di masa tanam pertama 2022/ 2023 ini ada perbedaan yang signifikan antara sistem manual dengan sistem alat. Kita ada keuntungan yang manual Rp19 juta sekian yang pakai alat Rp25 juta sekian,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Agus Iwan Haswanto mengatakan saat ini lahan pertanian di Rembang yang sudah memasuki musim tanam kedua (walik dami) sebanyak 2 ribu hektar. Sedangkan yang belum panen seluas tanam 25 ribu hektar dari 27 ribu hektar lahan tanam MT 1.

Baca Juga :   18 Peserta Ikuti Uji Kompetensi JPT Pratama di Lingkup Pemkab Rembang

“Dari 27 ribu hektar yang sudah panen di Bulan Januari sekitar 500 hektar, sedangkan pada Bulan Februari diprediksi panen sekitar 8.500 hektar dan sisanya 14.500 hektar akan dipanen pada bulan Maret 2023 ini,” imbuhnya.

Bupati dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dalam kesempatan itu juga mencoba mesin panen atau combine harvest dan rotavator dan drone khusus untuk menyemprot pestisida dan transplanter. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *