Gejala dan Tanda Saraf Kejepit

Rembangnews.com – Saraf kejepit memang sering dan bisa dialami siapapun. Saraf kejepit sendiri merupakan kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan tubuh di sekitarnya yaitu ligamen, tendon, atau tulang.

Orang yang mengalami saraf kejepit akan merasakan nyeri. Dan kondisi ini bisa terjadi di bagain tubuh di sekitar piringan sendi atau tulang belakang. Namun biasanya yang paling sering adalah bagian pungguh bawah.

Penyebab saraf kejepit?

Penyebab saraf bisa kejepit adalah karena sebagian atau seluruh bagian lunak pada tulang belakang tertekan ke dalam bagian lunak piringan sendi.

Tulang belakang terdiri dari 24 tulang yang disebut dengan vertebrata dan tersusun di atas satu sama lain. Dalam susunan tulang ini ada sumsum tulang belakang dan saraf yang menghubungkan sinyal perintah antara otak dan otot.

Baca Juga :   Doa Jadi Kekuatan Umat Muslim, Berikut Alasannya

Sedangkan di antara masing-masing tulang ada piringan sendi berbentuk datar dan bulat yang berfungsi sebagai bantalan untuk meredam tekanan saat berjalan atau berlar.

Tulang kita bisa bergeser atau bahkan pecah saat bantalan tersebut melemah. Lalu pada bagian lunak menyerupai jelly pada piringan sendi dapat bocor melalui celah di antara tulang. Hal tersebut dinamakan dengan hernia nukleus pulposus (HNP).

Cairan yang bocor tersebutlah yang bisa menimbulkan tekanan pada saraf dan menyebabkan sensasi saraf kejepit.

Faktor pemicu HNP sendiri diantaranya penuaan, gerakan yang berulang, cedera, postur tubuh yang tidak baik berat badan berlebih atau obesitas, dan faktor lainnya.

Gejala Syaraf Kejepit

Gejala-gejala syaraf kejepit diantaranya ada rasa nyeri yang menusuk disertai sensasi terbakar, mati rasa, kebas, kesemutan, kelemahan otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit, hingga kaki dan tangan sulit digerakkan.

Baca Juga :   Bosan dengan Opor, Ini Dia Resep Tongseng Daging Sapi

Jika syaraf kejepit yang dirasakan hanya sesaat, maka hal itu masih bisa ditangani. Namun jika terjadi terus menerus, maka hal itu bisa menjadi indikasi kerusakan saraf.

Jika Anda mengalami gejala syaraf kejepit, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan di dokter agar bisa mendapat penanganan yang tepat. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *