Rembang, Rembangnews.com – Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) yang terjadi pada hewan ternak menjadi salah satu perhatian di Kabupaten Rembang.
Pasalnya, sudah ada banyak kasus LSD yang terjadi di Kota Garam tersebut. Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang pun memberikan cara bagaimana menangani hewan ternak yang terkena penyakit tersebut.
Pertama, dengan biosekuriti atau karantina. Caranya hewan ternak yang terjangkit penyakit LSD dipisahkan dari hewan lainnya yang masih dalam kondisi sehat. Dengan begitu, penularan ke hewan lain dapat dihindari.
Orang yang masuk ke area kandang tersebut juga perlu dibatasi.
Kedua, dengan menyemprotkan cairan disinfektan atau cairan pembasmi serangga ke area sekitar kandang sapi. Selain itu, peternak juga bisa melakukan pengasapan sekitar kandang.
Ketiga, dengan mengoptimalkan sanitasi. Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan bahwa pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya dalam pengendalian LSD di Kabupaten Rembang.
“Kami juga melakukan pemahanan kepada masyarakat mengenai LDS. Kami juga minta ternak yang sakit dilarang dilalulintaskan. Langkah vaksinasi juga terus diopetimalkan,” paparnya.
Sebelumnya, para peternak telah melakukan upaya mengatasi LSD dengan caranya sendiri yaitu dengan memandikan sapi menggunakan air hangat hingga mengobati luka menggunakan daun binahong.
Namun cara yang digunakan belum mampu mengatasi penyakit yang ada. Bahkan ada yang sudah divaksin, namun tetap terkena virus tersebut. (*)