Rembang, Rembangnews.com – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengimbau kepada para petugas sensus pertanian untuk melakukan pencatatan dengan benar sesuai dengan keadaan di lapangan.
Sensus pertanian sendiri akan dilakukan pada 1 Juni hingga 31 Juni 2023 mendatang. Dalam kegiatan ini akan ada 600an petugas yang diterjunkan. Namun sebelum itu, para petugas pencacah akan mengikuti pelatihan selama tiga hari.
Bupati Hafidz menjelaskan bahwa data pertanian yang didapat nanti akan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan pemerintah.
“Pencacah ini harus mencatat secara riil, tidak mengada-ada. Sehingga nanti kami di dalam mengambil kebijakan atas dasar data dari BPS tepat, kuncinya di situ,” jelasnya.
Bupati sendiri mengatakan bahwa pihaknya dalam mengambil kebijakan selalu merujuk pada data dari BPS, sebab ia menilai keakuratan data penting dalam kesuksesan kebijakan.
“Saya itu mengambil kebijakan pasti ambil data dari BPS, baik itu pendidikan, kesehatan, jalan hingga perekonomian. La kalau sampeyan nyatatnya leda- lede (sembarangan) bagaimana kebijakan saya bisa sukses,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rembang Teguh Iman Santoso menjelaskan pelatihan petugas sensus akan dilakukan 3 hari.
Sensus yang dilakukan pada 10 tahun sekali itu, memiliki 7 sub sektor mulai ketahanan pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, kelautan, kehutanan dan jasa pertanian.
“Ada tambahan informasi yang harus disampaikan di SDgs tingkat dunia. Perbedaan dari sensus pertanian 2013 lalu, kali ini ada 10 pertanyaan baru. Seperti pertanyaan keberlangsungan pertanian itu sendiri, kan beberapa sudah banyak yang alih fungsi lahan pertanian jadi bukan pertanian, itukan nanti keprotet disitu, jadi akan ketahuan pertanian mana yang ramah lingkungan, keberlangsungannya panjang dan mana yang bisa ditingkatkan di waktu yang akan datang,” jelasnya. (*)