Viral Siswi Curhat Pungli di SMK N 1 Sale Rembang, Kepsek Akhirnya Dicopot

Rembang, Rembangnews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya mencopot Kepala SMK N 1 Sale, Rembang. Hal itu berkaitan dengan dugaan kasus pungli.

Ia pun meminta ada pengecekan, dan uang tarikan yang dikenakan kepada siswa untuk dikembalikan.

“Dia kita bebas tugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan,” kata Ganjar dilansir dari Detik.

Sebelumnya, dugaan kasus pungli di SMK N 1 Sale terungkap saat seorang siswa curhat kepada Ganjar dalam acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023) lalu. Momen itu pun terekam dalam video yang diunggah Ganjar di akun Instagramnya.

Gubernur Jateng itu mengaku tak menyangka jika hal itu menjadi perhatian banyak pihak.

Baca Juga :   Peningkatan 16 Ruas Jalan di Kabupaten Rembang Telah Rampung

“Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana,” jelasnya.

Ia pun menegaskan bahwa sekolah negeri tidak boleh melakukan pungli. Dan apa yang telah terjadi agar menjadi pelajaran bagi sekolah-sekolah yang lainnya.

“Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan,” jelas Ganjar.

Kini, Kepala SMK N 1 Sale ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Sedangkan untuk menggantikan tugasnya, dinas menunjuk pelaksana harian kepala sekolah.

Ganjar pun mengimbau masyarakat agar melapor jika menemui kasus serupa.

Baca Juga :   Dinas Arpus Rembang Ungkap Literasi di Bidang Perpustakaan Masih Rendah

“Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan dan pengecekan, pungutan tersebut tenyata digunakan untuk pembangunan musala.

“Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *