Rembangnews.com – Sakit adalah salah satu cobaan yang diberikan kepada manusia. Sehingga ada kebaikan yang akan diterima saat muslim mampu melewatinya dengan baik tanpa mengeluh.
Berikut ini kebaikan yang didapat muslim yang sakit.
Pertama, sakit menjadi kebaikan jika orang tersebut bersabar. Hal ini didasarkan pada hadits berikut ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya,” (HR. Muslim).
Kedua, sakit menjadi sebab dihapusnya dosa. Hal ini didasarkan pada hadits berikut ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya,” (HR. Muslim).
Ketiga, sakit dapat membawa keselamatan dari neraka. Oleh karena itu, seseorang tidak dianjurkan mencaci atau menggerutu atas penyakit yang dideritanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka,” (HR. Al Bazzar, shohih).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi,” (HR. Muslim).
Keempat, sakit menjadi pengingat atas kelalaian. Hal ini karena banyak manusia yang lupa mengingat Allah saat dalam keadaan sehat. Oleh karenanya, sakit bisa menjadi pengingat bahwa tidak lalai dari tuhannya.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)
Kelima, bisa saja menjadi tanda cinta Allah kepada hambanya. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan,” (HR. Tirmidzi, shohih).
Itulah kebaikan yang didapat muslim yang sakit. (*)