Kue Yopia Jajanan Akulturasi Kuliner Tiongkok dan Jawa

Rembang, Rembangnews.com – Kue Yopia merupakan jajanan yang berasal dari daerah Lasem Rembang dan banyak diproduksi di Desa Karangturi. Jajanan ini merupakan akulturasi dari kuliner Tiongkok dan Jawa.

Kue Yopia adalah jenis kue kering yang memiliki kulit tipis dengan irisan gula Jawa. Jajanan ini ternyata sudah ada sejak ratusan tahun silam.

Kulit kue dibuat menggunakan bahan terigu khas makanan Tiongkok, sedangkan isiannya menggunakan gula aren yang sering dipakai dalam kuliner Jawa. Kue Yopia memiliki kemiripan dengan nopia khas Banyumas atau bakpia dari Yogyakarta. Perbedaanya kue Yopia lebih berongga dan besar.

Jika menengok rumah produksi kue ini, maka akan ditemui bangunan rumah tua yang memiliki arsitektur Tionghoa.

Baca Juga :   Korban Kanjuruhan Kehilangan Suaminya, Sempat Gandengan Tangan

Waras atau nama Tionghoanya Siek Tian Nio merupakan generasi ketiga penerus usaha pembuatan kue Yopia. Usaha itu diturunkan dari sang buyut Tan Tjiem Liang yang merupakan generasi pertama.

“Mbah sama orang tua saya dulu tidak pernah bercerita sejarah kue ini bagaimana, bilangnya cuma usaha ini buat makan sehari-hari, tidak perlu cari kerjaan lain, gitu aja pesannya,” ujarnya.

Dalam menjalankan usahanya, ia dibantu anak bungsunya yang bernama Tony Haryant. Selain itu mereka juga memiliki satu karyawan untuk bagian pengemasan.

“Dulu banyak yang bilang kue ini haram, tidak ini kue halal, semua bisa makan. Bahannya saja cuma tepung sama gula jawa (gula aren) tidak ada campuran bahan lainnya,” jelasnya.

Baca Juga :   Rembang Expo 2024 Bakal Beri Banyak Ruang bagi Pelaku Usaha

Ia mengaku terus menjaga keotentikan kue. Namun ada beberapa identitas yang terpaksa harus ia hilangkan yaitu cap berbentuk kupu-kupu. Karena ada permintaan dari pembeli, akhirnya cap tersebut tidak diberi lagi.

Kini Tony Haryanto anak bungsunya menjadi penerus generasi ke 4 yang menjadi saksi perjuangan ibunya dalam memperjuangkan usaha kue Yopia tersebut.

“Ya gitu, mami kalau diingatkan perjuangannya dulu pasti nangis. Karena berat sekali perjuangannya membesarkan 4 anak sendiri jualan yopia,” kata dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *