Rembang, Rembangnews.com – Desa Tunggulsari Kecamatan Kaliori, Rembang bakal jadi lokus implementasi model bisnis hilirisasi pangan dari Bank Indonesia (BI).
Program tersebut bakal diterapkan kepada kelompok wanita pengolah dan pemasar produk olahan ikan di wilayah tersebut. Harapannya, hasil olahan ikan yang dihasilkan dari ibu-ibu di desa tersebut bisa bernilai jual tinggi.
Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, Meysara Cahyadi mengungkapkan alasan pemilihan Desa Tunggulsari. Ia menyebut bahan baku perikanan di sana melimpah dan kualitasnya juga bagus.
Pihak BI sendiri akan melakukan pendampingan kepada kelompok wanita di sana agar kelembagaan dan pengembangan usahanya lebih berkembang.
“Program ini akan mendukung ibu-ibu sekalian. Nanti apakah sifatnya pelatihan, mendatangkan narasumber, atau pelatihan praktis. Pada prinsipnya adalah membantu ibu-ibu meningkatkan kemampuan, kapasitas, dan mendukung usaha yang telah dijalankan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid berharap melalui program tersebut, Desa Tunggulsari semakin berkembang dan keuntungan penjualan produk semakin besar.
“Melalui model bisnis hilirisasi dari BI ini, kami berharap ke depan hasil olahan perikanan di Desa Tunggulsari semakin berkembang dan keuntungan dari produk yang dijual semakin besar,” jelas Sofyan.
Kepala Desa Tunggulsari, Endang Winarsih berpesan kepada para kelompok wanita agar mengikuti sosialisasi program hilirisasi dari BI dengan baik. Sehingga nantinya dapat mengembangkan kualitas usaha dan pendapatan warganya. (*)