Ketahui Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Rembangnews.com – Pemerintah tengah menggenjot program pencegahan bayi lahir stunting.

Namun, banyak masyarakat yang belum mengetahui perbedaan antara stunting dengan gizi buruk.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga menyebabkan anak memiliki perawakan tubuh yang lebih pendek daripada anak seusianya.

Sedangkan gizi buruk adalah kondisi ketika berat badan menurut panjang atau tinggi badan anak (BB/TB) lebih rendah daripada rentang angka normal anak seusianya. Dalam kondisi severe wasting, perawakan anak akan tampak kurus karena berat badan tidak sepadan dengan tinggi badan.

Berikut perbedaan antara stunting dengan gizi buruk :

Gizi buruk adalah proporsi berat badan yang rendah dibandingkan dengan panjang atau tinggi badannya. Jadi, kondisi ini bisa terjadi karena kurang asupan atau banyaknya pengeluaran kalori. Bisa juga karena sakit berat, jadi anak tidak mau makan sehingga berdampak pada kehilangan massa lemak atau otot.

Gizi buruk yang berkepanjangan ini, bisa akhirnya menyebabkan stunting. Jadi, stunting ini bisa terjadi karena masalah gizi atau masalah kesehatan kronis jangka Panjang.

Baca Juga :   Sebanyak 1.494 Personel Diterjunkan untuk Atasi Stunting di Rembang

Penyebab gizi buruk juga bisa karena asupan kalori yang kurang dan penyerapan nutrisi yang tidak kuat serta peningkatan metabolisme tubuh. Kemudian pemberian susu formula yang tidak tepat, adanya gangguan menyusu mekanik seperti adanya flip atau sumbing terhadap anak. Selanjutnya adanya gangguan lainnya seperti peningkatan kadar timbal sehingga menyebabkan anorexia, hingga nyeri abdomen.

Stunting dan gizi buruk dalam jangka pendek bisa menyebabkan gangguan fisik, gangguan perkembangan anak, dan gangguan metabolisme tubuh.

Untuk jangka panjang bisa perawakan pendek, akademis yang rendah, kualitas hidup rendah, dan peningkatan risiko penyakit metabolik seperti diabetes, melitus dan penyakit jantung coroner.

Berikut rincian perbedaan stunting dan gizi buruk seperti mengutip dari Indonesia Baik.

Ciri-ciri:

  • Gizi Buruk: Ciri-cirinya meliputi kulit yang kering, pengurangan lemak di bawah kulit, dan otot yang mengecil. Pada tahap lanjut, perut anak bisa menjadi buncit.
  • Stunting: Ditandai dengan pertumbuhan yang melambat, tubuh yang lebih pendek, dan penampilan yang tampak lebih muda dibandingkan teman sebaya. Pubertas pada anak stunting sering terlambat.
Baca Juga :   Gelar Orientasi, Gus Hanies: TPK Garda Depan Penurunan Stunting

Penyebab:

  • Gizi Buruk: Disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu singkat.
  • Stunting: Umumnya diakibatkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang, khususnya selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Dampak:

  • Gizi Buruk: Menyebabkan infeksi karena rendahnya kekebalan tubuh dan memiliki dampak pada inteligensi. Dalam jangka panjang, bisa menyebabkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya, wasting, dan stunting.
  • Stunting: Berdampak pada gangguan metabolisme, rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik yang tidak optimal

Gejala Stunting

  • Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
  • Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
  • Berat badan rendah untuk anak seusianya
  • Pertumbuhan tulang tertunda

Gejala Gizi Buruk

  • Berat Badan Rendah: Anak memiliki berat badan yang jauh di bawah standar normal untuk usia mereka.
  • Pertumbuhan Fisik Terhambat: Pertumbuhan anak lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
  • Kulit dan Rambut yang Tidak Sehat: Kulit bisa menjadi kering dan bersisik, sedangkan rambut bisa menjadi tipis, rapuh, dan mudah rontok.
  • Perut Buncit: Dalam kasus gizi buruk yang parah, anak bisa mengalami pembesaran perut.
  • Kekurangan Energi dan Lethargi: Anak sering terlihat lemah dan tidak memiliki energi untuk bermain atau beraktivitas.
  • Sistem Imun Lemah: Anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Kesulitan Konsentrasi dan Pembelajaran: Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi fungsi otak, sehingga anak mengalami kesulitan dalam belajar dan berkonsentrasi.
  • Iritabilitas dan Perubahan Mood: Anak mungkin sering terlihat murung atau mudah marah.
  • Keterlambatan Perkembangan Mental dan Motorik: Anak mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan seperti berjalan atau berbicara.
  • Pembengkakan pada Bagian Tubuh: Dalam beberapa kasus, kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh seperti kaki dan tangan.
Baca Juga :   Penelitian Ungkap Kurang Minum Air Putih Bisa Tingkatkan Resiko Kematian Dini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *