Berawal dari Gagal Panen, Petani Asal Rembang Sukses Tanam Melon Premium di Greenhouse

Rembang, Rembangnews.com – Seorang petani asal Desa Kedungtulup Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang berhasil mengembangkan melon premium dengan sistem green house.

Awalnya, petani bernama Mohammad Asnawi mengalami gagal panen saat bertanam di lahan terbuka. Kegagalan itu membuatnya mencoba bertanam di green house. Siapa sangka, langkahnya itu justru membuahkan kesuksesan.

Bahkan lokasi budidaya melonnya itu kini dikembangkan menjadi tempat wisata edukasi petik melon.

Ia menilai jika menanam melon dengan sistem greenhouse memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional. Dimana perawatan yang mudah dan tidak perlu tenaga serta biaya yang banyak karena pemupukan menggunakan sistem tetes.

Ia menungkapkan jika melon premium tidak menggunakan semprotan pestisida maupun insektisida kimia, sebagaimana tanaman melon pada umumnya. Namun semprotannya menggunakan vitamin atau nutrisi.

Baca Juga :   Revitalisasi Puskesmas Lasem Dilakukan untuk Maksimalkan Layanan

“Perawatannya tergolong cukup ringan, setiap hari pemupukan sistem tetes. Kalau melon di lahan hamparan kan obatnya banyak sekali, tapi yang melon premium ini semprotannya sangat ringan. Paling seminggu sekali, dengan vitamin atau nutrisi,” terangnya.

Untuk bisa panen, tanaman melon memnutuhkan waktu hingga 70 hari. Melon premium sendiri memiliki keunggulan di rasanya yang lebih manis dan renyah.

“Kalau buah melon dari green house, nggak usah diragukan lagi mas. Lebih manis, lebih legit dan lebih kranci. Begitu sudah mengkonsumsi, dijamin akan ketagihan,” terangnya.

Jenis melon yang ditanam diantaranya melon premium, melon intanon (Belanda), sweet net (Thailand) dan merlin (Inggris).

Pengunjung bisa melakukan petik melon dan menimbang sendiri hasil panen dengan harga antara Rp 20 – 30 Ribu per kilogram.

Baca Juga :   Pengamanan Tempat Wisata di Rembang Diharapkan Beri Rasa Aman

“Mungkin ada yang bertanya lho kok mahal, karena melon madu biasa rata-rata hanya Rp10 Ribu per kilogram. Tapi ini memang kelasnya berbeda, dari sisi perawatan saja berbeda. Buahnya lebih sehat dikonsumsi,” ujarnya.

Lokasi green house Endes Farm ini ada di samping SD N Kedungtulup. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *