Jepara, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara optimis jika target investasi sebesar Rp2 triliun tercapai pada tahun ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko mengatakan bahwa iklim yang kondusif menjadi faktor yang menarik investor.
“Iklim kondusif itu faktor utama yang menjadi magnet investasi. Makanya, saya selalu mengajak masyarakat, ayo kondusivitas ini selalu kita jaga,” ujarnya.
“Tapi yang utama, tetap kondusivitas. Kita ingat, dulu daerah-daerah yang warganya mudah diajak demonstrasi dan tidak memberi rasa aman. Meski harga lahan di sana murah, tapi investor tidak berani investasi,” kata dia.
Hal lain yang mempengaruhi adalah harga lahan yang terjangkau, tenaga kerja terampil, serta upah minimum kabupaten (UMK) yang masih kompetitif.
Saat ini, imbuhnya, di Jepara berdiri begitu banyak perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Ada yang bisa menyerap ribuan hingga belasan ribu tenaga kerja.
“Bahkan saat UMK Jabodetabek dirasa terlalu tinggi dan UMK kita rendah, banyak perusahaan direlokasi ke Jepara. Kita pernah membukukan nilai investasi belasan triliun. Pasca-Covid, masih bisa hingga Rp9 triliun,” tambah dia.
Edy menambahkan, dengan target Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI yang logis di angka Rp2 triliun, dia optimistis bisa direalisasikan. Apalagi, ada cerita unik yang dia sampaikan terkait UMK di Jepara.
“Pernah ada beberapa asosiasi pekerja yang minta UMK Jepara tidak dinaikkan. Karena mereka khawatir pengusaha lari ke luar kota, sehingga mereka kehilangan pekerjaan,” kata Edy. (*)