Rembang, Rembangnews.com – Mejelang akhir masa jabatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang saat ini masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka kemiskinan.
Penurunan angka kemiskinan sendiri masuk dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang tahun 2021-2026.
Oleh karena itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan bahwa pihaknya akan fokus menyelesaikan pengentasan kemiskinan tersebut.
Pemkab Rembang masih perlu menurunkan angka kemiskinan 1% untuk bisa mencapai target 13%. Karena saat ini tingkat kemiskinan Rembang ada di angka 14,02%.
“Jika mengacu pada RPJMD, masih diperlukan penurunan sebesar 1% lagi agar mencapai target di angka 13%. Kami terus fokus agar target ini tercapai sebelum masa jabatan saya berakhir,” jelasnya.
Meski begitu, ia menyebut jika target lainnya telah berhasil dicapai dan bahkan ada yang melampaui ekspektasi.
“Saya hanya ingin menyelesaikan yang kurang-kurang ini. Jadi, kemiskinan kita di RPJMD 13%, kita masih 14%. Insyaallah 2024 ini sudah bisa meng-cover 1% jadi bisa memenuhi target,” jelasnya.
“Tinggal satu ini (kemiskinan), lainnya sudah on track dan sesuai RPJMD, bahkan beberapa sudah melampaui target,” lanjutnya.
Sedangkan untun indikator makro menunjukkan capaian yang baik. Dimana pertumbuhan ekonomi Rembang mencapai 5,20% pada 2023. Angka tersebut melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,05%.
Kemudian tingkat pengangguran terbuka realisasi sebesar 2,60% dari target RPJMD sebesar 4,60%. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari target 71,61% telah tercapai dengan realisasi sebesar 71,89%. (*)