Rembang, Rembangnews.com – Peran generasi muda dinilai penting dalam mengawal proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu disampaikan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, Agus Salim.
Ia menilai, generasi muda bisa menjadi pengawas dalam pelaksanaan Pilkada dalam rangka mengurangi potensi kecurangan.
“Pengawalan yang bisa dilakukan, misalnya, dengan gerakan dan tindakan yang meminimalisir potensi kecurangan pemilu, seperti penyalahgunaan kampanye, manipulasi data, atau kecurangan lainnya,” ujarnya.
Generasi muda yang melek pada isu politik dan pemilu, diharapkan bisa membuat proses demokrasi berjalan dengan baik. Serta dapat melahirkan pemimpin yang berintegritas.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Rembang, Totok Suparyanto mengatakan bahwa Festival Pemilih Pemula yang digelar di Rembang pada Sabtu (3/11/2024) lalu menjadi ajang sosialisasi pengawasan partisipatif yang digagas oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.
“Bertujuan meningkatkan kesadaran pemilih pemula terhadap pentingnya pengawasan dalam Pemilu. Di Rembang, konsep acara meliputi lomba tari pelajar dan stand-up comedy santri,” ujarnya.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Nur Kholiq mengatakan, festival tersebut juga digelar di 16 daerah lainnya di Jawa Tengah.
“Kami melakukan seleksi berdasarkan kreativitas dan inovasi yang bisa memperkuat unsur kearifan lokal,” ujarnya.
Sebagai informasi, ada sebanyak 28,4 juta pemilih dari generasi milenial dan gen Z di Jawa Tengah. Sehingga perlu pendekatan yang menarik agar mereka bisa menerima apa yang disosialisasikan.
“Jika sosialisasi hanya bersifat dialogis, tentu akan terasa monoton. Di Rembang, misalnya, ada stand-up comedy santri yang mungkin satu-satunya di Indonesia. Mereka mengangkat tema seputar anti-politik uang, pengawasan, dan demokrasi, agar isu-isu penting ini bisa menjangkau pesantren,” pungkasnya. (*)