Kaldu Tulang: Superfood Kaya Nutrisi atau Sekadar Gaya Hidup?

Rembangnews.com– Dalam beberapa tahun terakhir, kaldu tulang (bone broth) semakin populer di kalangan pecinta gaya hidup sehat. Banyak orang mengklaim bahwa kaldu tulang memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari memperbaiki sistem pencernaan hingga meningkatkan kekuatan sendi dan kulit. Tren ini bahkan mendorong munculnya produk kaldu tulang instan, restoran khusus, hingga suplemen berbahan dasar tulang.

Namun, seiring dengan meningkatnya tren, pertanyaannya muncul: apakah manfaat kaldu tulang memang sebegitu hebatnya, atau sekadar tren sesaat? Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu kaldu tulang, kandungan nutrisinya, klaim manfaat kesehatan, hingga fakta ilmiah di baliknya.

Apa Itu Kaldu Tulang?

Kaldu tulang adalah cairan hasil perebusan tulang hewan—biasanya sapi, ayam, atau ikan—dalam waktu lama, bisa mencapai 12–24 jam. Proses perebusan ini bertujuan untuk mengekstrak nutrisi dari tulang dan jaringan ikat, termasuk kolagen, gelatin, mineral seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, serta asam amino seperti glutamin dan glycine.

Untuk meningkatkan rasa dan manfaat, kaldu tulang biasanya ditambahkan bahan-bahan lain seperti sayuran (wortel, seledri), cuka apel (untuk membantu pelarutan mineral), dan rempah-rempah.

Baca Juga :   Kenali Gejala Kanker pada Anak

Manfaat Kaldu Tulang: Klaim vs Fakta

1. Mendukung Kesehatan Sendi dan Tulang

Banyak yang percaya bahwa kaldu tulang bermanfaat untuk memperkuat tulang dan sendi karena mengandung kolagen dan gelatin. Kolagen adalah protein utama dalam jaringan ikat manusia, sedangkan gelatin adalah bentuk terhidrolisis dari kolagen yang lebih mudah diserap tubuh.

Fakta: Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kolagen secara rutin dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan mobilitas, terutama pada penderita osteoarthritis. Namun, kandungan kolagen dalam kaldu tulang bisa sangat bervariasi tergantung metode dan durasi memasaknya.

2. Menyehatkan Saluran Pencernaan

Gelatin dalam kaldu tulang dipercaya dapat memperkuat lapisan usus, membantu meringankan sindrom iritasi usus besar (IBS) atau gangguan pencernaan lainnya.

Fakta: Glutamin, salah satu asam amino yang terkandung dalam kaldu tulang, memang terbukti secara ilmiah mendukung kesehatan mukosa usus. Namun, belum banyak studi spesifik yang meneliti efek langsung konsumsi kaldu tulang terhadap gangguan pencernaan manusia secara luas.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur dan Fungsi Otak

Asam amino glycine yang ada dalam kaldu tulang dipercaya memiliki efek menenangkan, sehingga dapat membantu tidur lebih nyenyak dan meningkatkan fokus.

Baca Juga :   Manfaat Cengkih untuk Kesehatan Selain Dapat Sembuhkan Jerawat

Fakta: Glycine memang memiliki efek menenangkan sistem saraf dan telah terbukti dalam beberapa studi mampu memperbaiki kualitas tidur. Namun, dibutuhkan konsumsi dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan efek ini secara nyata.

4. Menunjang Kecantikan Kulit, Rambut, dan Kuku

Kandungan kolagen dalam kaldu tulang sering dikaitkan dengan manfaat kecantikan seperti mengencangkan kulit, mengurangi kerutan, serta memperkuat rambut dan kuku.

Fakta: Suplemen kolagen memang telah terbukti dalam berbagai studi dapat meningkatkan elastisitas kulit dan hidrasi, terutama pada wanita usia 30 tahun ke atas. Namun, sekali lagi, belum ada data pasti tentang seberapa banyak kolagen dari kaldu tulang yang bisa diserap tubuh secara efektif.

Adakah Efek Samping Mengonsumsi Kaldu Tulang?

Meski tergolong aman dan alami, konsumsi kaldu tulang juga tidak bebas risiko. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kaldu tulang, terutama yang dimasak dari tulang sapi tua, bisa mengandung logam berat seperti timbal. Meskipun kadarnya biasanya rendah, konsumsi berlebihan bisa menumpuk dalam tubuh.

Selain itu, bagi yang memiliki alergi terhadap bahan tertentu (seperti seafood dalam kaldu ikan), atau sedang menjalani diet rendah purin, perlu berhati-hati karena kaldu tulang mengandung purin tinggi yang bisa memperparah kondisi seperti asam urat.

Baca Juga :   6 Hal Menarik Seputar Lasik

Cara Konsumsi Kaldu Tulang yang Aman dan Efektif

Agar manfaat kaldu tulang lebih optimal dan tetap aman, perhatikan beberapa tips berikut:

  • Gunakan bahan berkualitas: Pilih tulang dari hewan organik atau bebas antibiotik. Ini penting untuk mengurangi risiko kontaminasi.
  • Masak dengan benar: Perebusan minimal 12 jam akan menghasilkan kaldu lebih kental dan kaya gelatin.
  • Konsumsi wajar: Minum kaldu tulang 1–2 kali sehari sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya.
  • Variasikan dengan menu sehat lain: Jangan hanya mengandalkan kaldu tulang, tetap imbangi dengan sayuran, buah, protein nabati, dan serat.

Layak Dicoba, Asal Tidak Berlebihan

Kaldu tulang bukan sekadar tren, tapi memiliki dasar ilmiah yang cukup kuat terkait manfaatnya bagi sendi, pencernaan, hingga kulit. Meski begitu, tidak semua klaim bisa dibenarkan sepenuhnya tanpa studi lebih lanjut. Yang jelas, kaldu tulang bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat—asal dikonsumsi dengan bijak dan sebagai bagian dari pola makan seimbang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *