Hasil Autopsi Jenazah ASN Rembang yang Tewas di Pantai Tasikagung, Korban Bunuh Diri

Rembang, Rembangnews.comHasil autopsi terhadap jasad wanita Aparatur Sipil Negara (ASN) Rembang yang tewas di Pantai Tasikagung kini sudah keluar.

Pada tubuh korban ditemukan luka akibat benda tumpul yang ternyata berasal dari batu pemecah ombak.

“Dengan kesimpulan dari fakta yang didapatkan dari pemeriksaan jenazah wanita bernama JRD dapat disimpulkan sesuai hasil visum antepartum nomor Per/48/VII/2025 Biddokkes tanggal 25 Agustus 2025. Luka akibat kekerasan benda tumpul diduga benturan dengan batu pemecah ombak berupa memar pada bagian kepala dan wajah,” ujar Wakapolres Rembang Kompol M Fadhlan dilansir dari Detik.

Kemudian ada juga luka di beberapa bagian tubuh. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada tanda korban meninggal karena tenggelam.

Baca Juga :   Kabar Baik, Blangko e-KTP di Rembang Sudah Tersedia

“Luka lecet bahu kiri, dada, anggota gerak atas kiri dan kedua anggota gerak bawah. Resapan darah pada kulit kepala bagian dalam didapatkan tanda mati lemas dan bersentuhan lama dengan air dengan sebab kematian adalah tenggelam mengakibatkan mati lemas,” ujarnya.

Hal yang menguatkan korban bunuh diri adalah karena rekaman CCTV di sejumlah titik yang menunjukkan korban berjalan sendiri menuju pelabuhan.

“Sampai saat ini dugaan bunuh diri. Kita melihat pengembangan dari CCTV yang ada di Tugu Adipura, di rumah masyarakat hari Senin tanggal 9 Agustus korban terpantau termonitor CCTV warga Desa Tasikagung di rumah warga sedang berjalan sendirian ke arah pelabuhan (Tasikagung). CCTV di Tugu Adipura berjalan kaki dari kantor ke arah barat menuju pelabuhan (Tasikagung),” jelasnya.

Baca Juga :   Peternak Sapi Rembang Batasi Sapi dari Jatim untuk Cegah Wabah PMK

Tak ada tanda-tanda korban bersama orang lain. Selain itu, korban juga sempat mengeluhkan masalah pribadi di media sosial sebelum kejadian.

“Jadi tidak ada yang bonceng atau apa, jalan sendiri dari hasil pantauan CCTV yang ada. Selain itu beberapa hari itu dari hasil analisa postingan yang bersangkutan ada keluhan-keluhan yang disampaikan korban di media sosial terkait kehidupan pribadinya dalam kondisi bisa dikatakan korban psikologisnya kurang mengenakkan seperti itu,” jelasnya.

Dugaan polisi, korban mengalami tekanan psikologis usai melahirkan. Postingan yang diunggah menunjukkan adanya rasa lelah dan keresahan yang dialami dalam kehidupan pribadi maupun keluarga.

“Ada beberapa postingan-postingan yang menunjukkan kelelahan keresahan baik itu dalam kehidupan pribadi keluarga maupun tadi yang ada juga terkait setelah dia melahirkan, setelah punya anak membuat dia dalam kondisi yang stres begitu,” ujarnya. (*)

Baca Juga :   Program MBG di SMPN 5 Rembang Pertama Diterapkan Hari Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *