Rembang Dikelilingi Sesar Aktif, BPBD Usulkan Pemasangan Alat Deteksi Gempa Bumi

Rembang, Rembangnews.comBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang mengusulkan pemasangan alat deteksi gempa bumi di Kota Garam.

Usulan itu disampaikan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dengan maksud agar sistem mitigasi bencana di Rembang lebih kuat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jarwati mengatakan bahwa kondisi Rembang yang dikelilingi sesar aktif membuatnya menjadi rawan gempa bumi.

Sesar aktif yang mengelilingi Rembang diantaranya Sesar Lasem atau Pati Thrust, Sesar Blora, Sesar Purwodadi, Sesar Semarang, dan Sesar Muria.

“Kabupaten Rembang ini dikelilingi sesar-sesar aktif, maka alat pendeteksi gempa perlu kami usulkan. Kami sudah menyampaikannya kepada Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, serta Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana,” ujarnya.

Baca Juga :   Polres Rembang Tangkap 4 Tersangka Komplotan Curanmor

Alat deteksi gempa bumi dinilai penting dalam mitigasi bencana. Terlebih, BMKG juga menemukan titik gempa baru yang belum dirasakan masyarakat.

“Mitigasi harus dilakukan sejak dini, agar masyarakat siap jika terjadi gempa bumi,” imbuhnya.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo sendiri menyebut ada 27 alat deteksi gempa yang ada di Jateng.

“Jika ada gempa, alat sensor akan mendeteksi, kemudian kami analisis dan dalam waktu tiga menit informasi sudah harus disebarkan ke masyarakat,” jelasnya.

Sistem Warning Receiver System (WRS) juga telah terpasang di Kantor BPBD Rembang untuk menerima peringatan dini dari BMKG. Adapun rencana penambahan alat sensor seismograf akan dilakukan di Desa Kajar, Kecamatan Lasem.

Baca Juga :   Musim Kemarau di Rembang Diprediksi Berakhir pada November

“Sensor seismograf itu berfungsi mendeteksi gempa bumi. Namun proses pengadaan dan pemasangannya memang memerlukan waktu,” jelasnya.

Keberadaan alat deteksi tersebu diharapkan memberikan informasi mengenai potensi gempa di wilayah Kabupaten Rembang dapat diperoleh lebih cepat, sehingga langkah penanganan dan mitigasi dapat dilakukan secara tepat dan efektif. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *