Rembang, Rembangnews.com – Ratusan warga Kabupaten Rembang mengidap penyakit gondongan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofi’i.
Ia meminta warga untuk tetap tenang karena penyakit yang disebabkan oleh virus dari golongan Paramyxovirus tersebut dapat sembuh dengan sendirinya.
“Penyakit ini (gondongan) disebabkan oleh virus, sifatnya self-limiting disease, akan sembuh setelah perjalanan alamiah di dalam tubuh. Sifat penyakit ini seperti batuk pilek, masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Ia menyebut, penyakit tersebut biasanya sembuh dalam waktu 7-15 hari. Gejalanya biasanya berupa pembengkakan kelenjar ludah di pipi, sakit kepala, demam, nyeri perut, mulut kering, penurunan nafsu makan, nyeri saat menelan, dan mudah lelah.
Masyarakat pun bisa melakukan pengobatan secara mandiri sesuai dengan gejala yang muncul.
“Misalnya jika ada demam, minum obat penurun panas; jika nyeri, konsumsi obat pereda nyeri; dan istirahat yang cukup serta konsumsi makanan bergizi,” ujarnya.
Sedangkan jika mengalami demam tinggi, nyeri luar biasa di kepala atau kelenjar ludah, kesulitan menelan, atau nyeri perut disertai muntah, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat.
Penyakit tersebut dapat ditularkan melalui lendir dari percikan saat penderita batuk, bersin, atau berbicara, serta kontak langsung seperti berciuman.
Pencegahan penularan dapat dilakukan dengan tidak menggunakan alat makan dan minum dengan penderita serta mencuci tangan sebelum menyentuh hidung atau mulut.
“Penderita disarankan untuk beristirahat di rumah (libur sekolah bagi anak-anak) agar tidak menulari orang lain dan mempercepat proses penyembuhan,” ujarnya.
Kemudian, pemberikan Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) dapat menjadi upaya pencegahan.
Data Dinas Kesehatan Rembang pada Oktober 2024, menunjukkan ada sebanyak 621 kasus gondongan. Dimana sebanyak 501 kasus terjadi pada anak usia 5–14 tahun, 60 kasus pada usia 15–44 tahun, 54 kasus pada anak usia 0–4 tahun, dan 6 kasus pada usia 45 tahun ke atas.
“Sebagian besar dari mereka sudah sembuh. Sekali lagi, penyakit ini tidak terlalu mengkhawatirkan, InsyaAllah bisa sembuh,” ujarnya. (*)