Penyakit Alzheimer Diprediksi Tembus 2,6 Juta di Tahun 2040

Rembangnews.com – Jumlah penderita penyakit Alzheimer diprediksi tempus hingga 2,6 juta di tahun 2040. Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Lies Dina Liastuti menyampaikan hal tersebut dalam acara seminar Hari Alzheimer.

Jika tak melakukan penanganan sejak dini, menurutnya, populasi yang berada di usia produktif saat ini bisa mengalami dimensia saat menjadi lansia di tahun 2040

“Dari yang tadi  1,3 juta (penderita demensia) akan meningkat dua kali lipat pada 2040. Kita-kita mungkin akan ada di sana,” ujarnya dalam seminar Hari Alzheimer di Universitas Atmajaya Jakarta, Sabtu (24/9) dilansir dari CNN Indonesia.

Untuk menghindari hal itu, pihak RSCM pun melakukan berbagai langkah seperti menyediakan layanan terpadu bagi lansia.

Baca Juga :   Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Sale

Tujuannya tidak hanya untuk mendeteksi dan menangani pengidap demensia saja, namun juga permasalahan lain seperti gizi, tulang dan lain sebagainya yang dikeluhkan penyandang Alzheimer.

“Itu lah kenapa kami membuat layanan terpadu, bukan untuk alzheimernya saja tapi juga penyakit lain. Dokter-dokter yang ada di RSCM kita kumpulkan semua. Jadi layanan terpadu untuk gizi dan sebagainya, salah satunya demensia,” jelasnya.

RSCM menempuh langkah lainnya dengan mengadakan pelatihan khusus bagi pendamping pasien. Hal ini agar ketika merawat pasien di rumah masih bisa memberikan penanganan dengan baik.

“Pengobatan untuk demensia tidak mudah, karena perilaku mereka bagi orang-orang tak biasa. Makanya kita lakukan pelatihan dengan dengan perawatnya. Jadi, saat pasien pulang kita nggak lepaskan begitu saja. Kita ajari pendampingnya dan kita kasih tahu kapan lagi balik ke RS,” katanya.

Baca Juga :   Filantara dan Tower Bersama Grup Serahkan 1.000 Paket Bantuan Sembako

Peralatan yang ada di RSCM cukup tersedia. Begitu pula dengan dokter yang mumpuni sangat siap menangani penyakit tersebut.

“Peralatan yang kami miliki tersedia. RSCM juga punya 680 dokter tetap di 167 divisi. Dokter kita banyak sekali, dan saya rasa nggak ada dokter sebanyak kami di rumah sakit lain. Jadi kami sangat siap (dalam penanganan alzheimer),” jelasnya.

Sedangkan dokter Rumah Sakit Jiwa Radjiman Wediodiningrat Lawang, dr. Yuniar mengungkapkan penanganan Alzheimer di Malang begitu memprihatinkan. Karena tak ada dokter yang mengerti mengenai demensia.

“Di 2008 kami survei, ternyata tidak ada dokter di puskesmas Malang yang paham soal demensia,” kata dia.

Ia mengungkap jika dari 1,2 juta orang yang menderita demensia, hanya 20 persen yang mendapatkan perawatan.

Baca Juga :   Polisi dan Pemerintah Bersinergi Ciptakan Lingkungan Rembang Aman

“Di Indonesia ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia, tapi yang datang ke fasilitas kesehatan hanya 20 persen saja. Ini saya yakin banyak di Jawa,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *