Rembang, Rembangnews.com – Gerakan Rembang menuju Smart City mulai dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tahun ini. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Rembang, Prapto Raharjo, Rembang mengaku belum bisa menerapkan program tersebut.
Smart City sendiri merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) dalam rangka mendorong daerah menerapkan digitalisasi pada setiap layanan masyarakat.
Melalui penandatanganan nota kerjasama dengan Kemkominfo RI pada Kamis (21/4/2022) lalu, Kabupaten Rembang akan mulai bergerak menuju daerah ramah digitalisasi.
Namun untuk mencanangkan Smart City tersebut, setiap daerah harus memiliki indeks sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang bagus. Sementara indeks SPBE Kabupaten Rembang masih di angka 2,7 persen.
“Smart City kita belum, baru proses menuju ke sana. Kita belajar ke Sumedang terkait dengan SPBE. Sumedang itu SPBE-nya bagus, mereka 3,52 persen, sementara Rembang masih 2,76 persen,” kata Prapto.
Meski Kabupaten Sumedang juga belum matang untuk mencanangkan Smart City, akan tetapi dengan indeks SPBE yang baik itu dapat menjadi bekal menerapkan digitalisasi ini.
Dengan berkaca pada daerah lain, Pemkab Rembang berharap daerah dengan julukan Kota Garam ini bisa mempersiapkan digitalisasi dengan lebih terencana lagi.
“Kalau kita SPBE-nya bagus maka untuk menuju ke Smart City semakin mudah, seperti untuk pelaksanaan atau implementasinya,” imbuhnya.
Ke depannya Dinkominfo Kabupaten Rembang akan melaksanakan pelatihan-pelatihan sebanyak empat kali dari Kemkominfo terkait dengan pencanangan Smart City tersebut.
Untuk meningkatkan SPBE di Kabupaten Rembang, Prapto menegaskan akan bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya agar segala sistem yang ada terintegrasi dengan baik. (*)