Rembangnews.com – Salah satu cara memohon ampunan dari dosa-dosa yang dilakukan umat manusia adalah dengan melaksanakan salat taubat.
Salat taubat sendiri tidak memiliki waktu khusus dalam pelaksanaan. Namun, beberapa ulama menganjurkan untuk melakukan salat taubat ini bersamaan pada waktu Ramadan dan di waktu malam setelah tidur atau sebelum salat subuh.
Salat taubat bisa juga disebut salat istighfar. Karena esensi dari bacaan istighfar adalah untuk memohon ampunan.
Keutamaan bagi para umat manusia yang melaksanakan salat taubat ini akan diampuni dosa-dosanya, diangkat derajatnya, serta dipermudah dalam segala urusannya.
Cara untuk melakukan salat taubat sendiri diawali dengan menbaca niat salat taubat yaitu ushalli sunnatat taubati rokaataini lillahi taala. Bacaan niat ini memiliki arti, “Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.”
Apabila Anda ingin menunaikan salat ini, caranya tidak jaug berbeda dengan pelaksanaan salat sunah pada umumnya. Yaitu dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam.
Lebih diutamakan untuk melakukan salat ini secara sendirian atau tidak berjamaah. Hal ini dikarenakan, salat taubat sendiri merupakan salat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara bersama-sama.
Setelah Anda melaksanakan salat taubat, sangat dianjurkan untuk memperbanyak bacaan istighfar. Bacaan tersebut tidak hanya sekedar diucapkan, namun dibaca dengan ditujukan untuk memohon ampunan dari Allah SWT.
Anda dapat membaca istighfar sebanyak 100 kali sambil meresapi artinya dalam hati. Bacaan istighfar yang diucapkan setelah mengerjakan salat taubat adalah astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Bacaan tersebut memiliki arti, “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”
Setelah membaca istigfar, maka bacaan Anda dilanjutkan dengan membaca doa setelah salat taubat seperti yang diajarkan oleh Rasullah SAW.
“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. a’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.”
Doa ini memiliki arti, “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”
Itulah tata cara salat taubat yang dianjurkan di bulan Ramadan. Bagi siapapun yang ingin bertaubat, Allah selalu membuka pintu ampunan. (*)
