Rembangnews.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Otda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meluncurkan layanan konsultasi berbasis metaverse pada Senin, (25/4/2022).
Layanan ini diberi nama Konsultasi Virtual Otonomi Daerah (Kovi Otda) yang dikembangkan dalam rangka untuk mencegah Covid-19 dan korupsi.
Dilansir dari bisnis.com, Direktur Jenderal (Dirjen) Otda Kemendagri Akmal Malik mengatakan bahwa terobosan tersebut merupakan inovasi kekinian yang berfungsi sebagai layanan konsultasi Pemerintah Daerah (Pemda) seputar otonomi daerah.
Layanan ini rencananya akan dijalankan secara virtual dengan mengadopsi teknologi 3D yang memungkinkan pemda untuk dapat memasuki dunia virtual tersebut.
“Kita launching sebuah inovasi untuk melayani Pemda seputar konsultasi otonomi daerah berbasis virtual dengan teknologi metaverse atau 3D animasi. Jadi nanti Pemda akan bertemu saya dan pejabat lainnya untuk konsultasi dalam bentuk animasi 3 dimensi. Jadi kami akan bawa pemda dalam ruang animasi,” ungkap Akmal di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta pada Senin, (25/4/2022).
Karena memasuki era revolusi industri 4.0, berbagai perubahan sengaja dibuat dalam rangka memperbarui pelayanan konvensional. Akmal menyadari bahwa era revolusi industri memang telah datang dan apabila tidak segera menyesuaikan maka akan ketinggalan.
Layanan konsultasi yang diluncurkan tersebut diklaim memiliki berbagai kelebihan diantaranya fleksibel, minim biaya dan waktu, lebih nyata, serta bisa menjadi kantor masa depan.
Layanan ini juga dipercaya dapat menjadi solusi dalam mengatasi penyebaran virus Covis-19 karena tidak memerlukan kontak fisik.
Selain itu, ruang untuk korupsi juga dapat dikurangi dengan layanan ini karena meminimalisir ruang antara pemberi layanan dengan penerima layanan bertemu secara langsung.
“Arahan Bapak Mendagri untuk menekan potensi terjadinya korupsi seputar layanan otonomi daerah, maka kami membuat konsep yang intinya pemberi layanan dengan penerima layanan tidak bertemu,” tutur Akmal. (*)