Rembangnews.com – Seringkali memaafkan terasa sulit untuk dilakukan jika kita mengingat-ingat kesalahan orang tersebut. Untuk bisa memaafkan orang lain, biasanya membutuhkan waktu dan proses yang tidak sedikit bergantung pada kesalahan yang dilakukan orang lain.
Namun menurut Ali bin Abi Thalib, memaafkan justru adalah kemenangan yang terbaik. Setiap orang yang mampu memaafkan orang lain, akan meraih tiga kemenangan berikut.
Pertama, kemenangan dari rasa takut dan menjadi berani. Pada dasarnya, untuk bisa memaafkan orang lain juga membutuhkan keberanian. Hal ini karena orang yang memiliki dendam biasanya memiliki ketakutan untuk tersakiti.
Kedua, kemenangan menuju kebebasan jiwa. Orang yang menyimpan dendam dan tidak mau memaafkan akan merugikan dirinya sendiri. Karena jiwanya justru akan terbelenggu. Oleh karena itu memaafkan disebut sebagai kemenangan terbaik.
Ketiga, kemenangan melawan hawa nafsu dan setan. Hazrat Masih Mau’ud as. juga pernah berkata yang artinya sebagai berikut.
“Kesombongan dan keangkuhan timbul dari amarah, dan kadang-kadang amarah itu sendiri merupakan hasil dari kesombongan dan keangkuhan, sebab amarah tersebut timbul tatkala seorang manusia menganggap dirinya lebih tinggi daripada yang lain,” (Malfuzat Jilid I, hlm 36/Pidato Pertama Hazrat Masih Mau’ud as. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
Dengan memaafkan, berarti seseorang sudah bisa lepas dari kesombongan, keangkuhan, atau amarah.
Selain mendapat kemenangan tersebut, sifat memaafkan merupakan sifat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Allah SWT juga telah berfirman dalam Al Quran yang artinya, “Dan memberi maaf (atas kesalahan) orang itu lebih dekat dengan takwa,” (QS Al-Baqarah: 237).
Tidak hanya itu, Allah juga mencintai orang yang berbuat baik termasuk memaafkan kesalahan orang lain.
“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,” (QS Ali Imran: 134).
Itulah dia alasan mengapa memaafkan adalah kemenangan terbaik. Semoga dengan mengetahui ini, kita bisa lebih mudah memaafkan orang lain. (*)