Rembangnews.com – Ponsel kini menjadi barang yang tak pernah lepas dari jangkauan penggunanya. Intensitas yang tinggi dengan ponsel, terkadang membuat ponsel dapat mengalami masalah overheat atau keadaan dimana ponsel Anda menjadi panas.
Ketika ponsel dilanda overheat, maka punggung perangkat akan terasa panas di tangan. Selain di tangan, efek overheat juga bisa terasa di performa smartphone itu sendiri.
Efek yang terjadi, misalnya ponsel lebih lambat, baterai ponsel akan lebih boros, komponen smartphone juga akan cepat usang, dan yang paling parah, ponsel bisa meledak dan melukai penggunanya sendiri.
Penyabab overheat bisa terjadi karena Anda menjalankan berbagai aplikasi, atau game, yang cukup “berat” atau “rakus” hardware.
Biasanya, aplikasi-aplikasi seperti tersebut akan membuat chipset ponsel Anda bekerja dengan kemampuan maksimalnya, terlebih apabila aplikasi tersebut berjalan terlalu lama.
Chipset sendiri bisa diibaratkan dengan manusia ketika mereka sedang berolahraga. Ketika seseorang sudah lelah berolahraga atau berlari tanpa henti, maka mereka akan cepat lelah dan kepanasan.
Hal ini sama dengan chipset, di mana mereka akan kepanasan apabila dipicu dengan kegiatan yang memicu mereka untuk “berolahraga”.
Selain membuka aplikasi dan game berat, overheat juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti membuka banyak aplikasi secara bersamaan, menggunakan smartphone di bawah sinar matahari yang cukup terik, mengisi daya ponsel menggunakan kabel atau adapter yang rusak.
Kesalahan atau bug di dalam software juga dapat menjadi penyebab. Selain itu, perangkat terinfeksi program berbahaya alias malware, menggunakan aplikasi kamera dalam waktu yang cukup lama, menerapkan tingkat kecerahan (brightness) tertinggi supaya layar terang, banyak debu yang menghalangi lubang ventilasi udara di beberapa bagian bingkai smartphone seperti audio jack, lubang speaker, lubang mikrofon, dan lain sebagainya juga menjadi pemicu panas pada ponsel.
Hal yang sering kita lakukan saat mencharge yaitu memainkan ponsel sambil mengisi daya dan ponsel yang mencari sinyal terus-menerus juga merupakan penyebab terjadinya overheat.
Cara untuk menghindari overheat, Anda bisa melakukan berbagai hal mulai dari menutup semua aplikasi yang sedang berjalan di sistem (background) ponsel, hingga memainkan game dengan pengaturan grafis rendah.
Pengguna juga bisa membiarkan ponsel istirahat jika merasa sudah memainkan sebuah game terlalu lama, serta tidak memainkan ponsel ketika baterainya sedang di-charge.
Cara lain untuk menghindari overheat yaitu mematikan wi-Fi dan data seluler di area sinyal buruk untuk mencegah ponsel terus mencari sinyal untuk terhubung dengan jaringan. Hindari meletakkan ponsel Anda di bawah sinar matahari atau di tempat yang panas untuk waktu yang cukup lama.
Anda juga dapat menggunakan pengisi daya dan kabel pengisi daya orisinal. Hindari memakai pengisi daya dengan angka watt berbeda. Sebab, penggunaan kabel atau charger yang tidak orisinal bisa saja merusak baterai dan menimbulkan overheat.
Pastikan Anda hanya memasang aplikasi dari sumber yang aman misalnya dari Play Store (Android) atau App Store (iOS). Anda juga perlu memperbarui aplikasi secara berkala.
Hindari menggunakan kamera untuk waktu yang cukup lama. Jangan juga menggunakan layar dengan brightness maksimal. Tetap jaga kebersihan ponsel Anda untuk memastikan bahwa tidak ada debu atau serat pada lubang-lubang yang ada di sekeliling bingkai ponsel.
Namun, apabila ponsel Anda sudah terlanjur mengalami overheat maka Anda dapat melakukan berbagai cara diantaranya, melepas kabel pengisi daya yang terhubung dengan ponsel, melepas pembungkus (case) ponsel jika ada, aktifkan mode pesawat (airplane) selama beberapa menit untuk menonaktifkan sejumlah fungsi ponsel.
Coba matikan ponsel selama beberapa menit untuk mendinginkannya dan letakkan ponsel di tempat yang sejuk atau tempat ber-AC untuk menurunkan suhunya.
Itulah cara mengatasi ponsel yang sedang panas atau overheat. (*)
