Rembang, Rembangnews.com – Kabupaten Rembang menjadi tuan rumah untuk Jambore Nasional Relawan Penanggulangan Bencana tahun 2022, yang akan dilaksanakan pada 5-7 Oktober 2022.
Acara akan dilaksanakan di kawasan destinasi wisata Karang Jahe Beach (KJB) Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang.
Sri Jarwati selaku Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang mengatakan, hingga Senin sore (4/10/2022) sudah ada 1.039 relawan dari berbagai daerah yang mengonfirmasi akan hadir. Anjar menjelaskan jambore digelar juga dalam rangka peningkatan kapasitas relawan.
“Karena menurut direktur kesiapsiagaan, relawan di wilayah pantai utara perlu ditingkatkan kapasitasnya. Sehingga kemampuan mereka dalam tanggap bencana bisa sama dengan yang di Jabotabek (Jakarta Bogor, Tangerang, Bekasi),” ujarnya.
Pada Selasa (4/10/2022) pendirian tenda bagi relawan inti sudah dilakukan. Dan sejak Senin kemarin ratusan relawan dari Kota Garam juga telah berada di lokasi untuk mendirikan dapur umum, tenda dan keperluan lainnya seperti suplai air selama kegiatan.
Menurut Anjar, kegiatan jambore terdiri dari sarasehan sampai dengan penanaman mangrove.
“Jadwalnya ada sarasehan, penanaman pohon di Bumi Perkemahan Karangsari Park, ada juga penanaman mangrove di jembatan mangrove dan pembuatan tanggul darurat di Pantai Caruban,” tuturnya.
Rencananya ada juga kegiatan bersih-bersih menara masjid. Namun agenda ini melihat kondisi cuaca terlebih dahulu. Dari informasi yang didapatnya, Gubernur Jawa Ganjar Pranowo rencananya juga hadir. Ganjar bersama Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dijadwalkan melakukan penanaman mangrove.
Dalam jambore terdapat dua klasifikasi status relawan, yaitu relawan inti dan partisipan. Relawan inti tendanya disediakan panitia dari BPBD Jawa Tengah, sedangkan relawan partisipan membawa tenda dan konsumsi secara mandiri.
Terkait berapa relawan asal Kabupaten Rembang yang mengikuti jambore tersebut, Anjar menyebut awalnya diberi kuota 100 orang. Namun karena antusias relawan cukup tinggi maka pihaknya tidak membatasi.
“Awalnya kuota 100 orang untuk relawan Rembang, tapi karena yang minat banyak, silahkan karena itu bisa berbagi pengalaman dan menambah wawasan maka silahkan kami tidak membatasi,” tandasnya. (*)