Kondisi Air Tanah Bandung Disebut dalam Kondisi Kritis

Rembangnews.com – Kondisi air tanah di Bandung di beberapa lokasi disebut dalam kondisi kritis hingga rusak. Hal itu diungkapkan oleh Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL).

Pasalnya, penurunan muka air tanah masih terjadi. Rita Susilawati selaku Kepala PATGTL Badan Geologi mengatakan bahwa dilihat dari sumur pantau air tanah, muka air tanah artesis turun lebih dari 40 meter.

“Perlu diketahui, bahwa untuk kondisi di dataran Bandung, air tanah dikatakan aman bila muka air tanah artesis berada pada kedalaman kurang dari 20 meter di bawah muka tanah setempat,” kata Rita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023) dilansir dari Kompas.

Pihaknya pun mengaku masih melakukan pengkajian terkait peristiwa tersebut.

Baca Juga :   Ajang Street Race Dipastikan Akan Digelar Kembali

“Berdasar analisisnya sejauh ini, wilayah yang muka air tanahnya masuk ke kategori rusak ada di wilayah Rancaekek, Leuwigajah, serta beberapa wilayah lain. Penurunan muka air itu antara lain disebabkan oleh pengambilan air tanah untuk berbagai keperluan, terutama industri, hotel, dan lainnya,” lanjutnya.

Kini perizinan pengambilan air tanah pun berada di tangan Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, setelah sebelumnya ada di tangan masing-masing pemerintah daerah.

Dengan adanya permasalahan ini, pihaknya pun memastikan akan berhati-hati dalam memberikan izin pengambilan air tanah dalam skala besar.

Sedangkan untuk wilayah yang mengalami kerusakan air tanah, ia pun mengaku akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan moratorium.

Baca Juga :   Mantan PM Jepang Tertembak Saat Berpidato

“Sebab air merupakan kebutuhan primer untuk kehidupan masyarakat sehingga perlu kebijaksanaan guna mengatasi kondisi penurunan muka air tanah tersebut,” jelasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *