JK Sebut Butuh Waktu Lama Kembalikan Kepercayaan Usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah

Rembangnews.com – Jusuf Kalla (JK) sebut perlu waktu lama untuk mengembalikan kepercayaan usai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Padahal Indonesia juga berambisi menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Olimpiade 2036 nantinya.

“Saya juga bingung juga bagaimana caranya (memulihkan kepercayaan), kalau untuk menjaga komitmen ya penuhi komitmen. Tapi ini butuh waktu lama, padahal kita lagi sedang melamar untuk pelaksanaan Olimpiade (2036),” kata Jusuf Kala dilansir dari CNN Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa Indonesia memang berambisi menjadi tuan rumah Olimpiade setelah berhasil mencatatkan prestasi dalam Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Namun akhirnya kepercayaan diri tersebut dirusak.

“Nah kita melamar jadi pelaksana Olimpiade, melamar jadi pelaksana World Cup. Setelah itu kita percaya diri, ini dirusak oleh karena kita tidak menjalankan komitmen,” tutur JK.

Baca Juga :   Pemkab Rembang Tiadakan Thong-thong Lek Keliling, Gantinya Terpusat di Taman Kartini

Pembatalan ini menurutnya harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia agar terus menjaga komitmennya.

“Ya semua kecewa, semua sedih, mari kita bangun, dengan baik kebersamaan ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa fokus pemerintah saat ini bukan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dan Olimpiade 2036.

“Saya rasa hari ini kita jangan berpikir terlalu jauh dengan mimpi-mimpi 2034, ada Piala Dunia, ada Olimpiade yang kemarin juga di G20 disampaikan antara Presiden IOC Thomas Bach dan Indonesia,” kata Erick.

Hal yang menurutnya perlu dipirkan lebih dahulu adalah perihal kemungkinan sanksi dari FIFA usai Indonesia batal menjadi tuan rumah.

Baca Juga :   Rizky Billar Video Call Lesti setelah Jadi Tersangka, Pengacara Sebut Sang Biduan Histeris

Presiden Jokowi sendiri sudah memberikan dua instruksi kepada Erick diantaranya membuat peta biru transformasi sepak bola Indonesia dan melakukan pembicaraan dengan FIFA agar Indonesia tidak dikucilkan dari sepak bola dunia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *